Dark/Light Mode

Selamat Datang Di Gedung Putih Joe Biden

Minggu, 8 November 2020 07:42 WIB
Presiden terpilih AS Joe Biden (Foto: Istimewa)
Presiden terpilih AS Joe Biden (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketidakjelasan hasil Pemilu Amerika Serikat (Pilpres AS) selama berhari-hari ini, Jumat (6/11), ditutup dengan keunggulan capres dari Partai Demokrat Joe Biden atas sang petahana dari Partai Republik Donald Trump. Selangkah lagi Biden akan menggusur Trump dari Gedung Putih.

Berdasarkan proyeksi Decision Desk HQ yang berkeyakinan 99 persen untuk hitungannya, Biden menjadi calon presiden terpilih Pilpres AS 2020. Sekaligus menyudahi kepemimpinan taipan real estate itu. 

Media yang tergabung dalam Decision Desk HQ antara lain 270towin, The Atlantic, Axios, Buzzfeed, Conservative Review, The Economist, FiveThirtyEight, Forbes, HuffingtonPost, National Review, Reuters, dan Vox

Baca juga : 10 Fakta Soal Joe Biden

Dalam pidatonya di Delaware, Jumat (6/11), Biden, kembali mengulangi seruannya agar pendukung tetap bersabar. Menunggu seluruh surat suara kelar dihitung. “Kami akan memenangkan pertarungan ini,” kata Biden dalam pidato indoor-nya di Chase Center di Wilmington, Delaware, seperti dikutip USA Today. “Kami akan memenangkan kontestasi ini, dengan dukungan mayoritas warga AS,” tegasnya. 

Biden yang berhasil meraih lebih dari 74 juta suara, mencetak prestasi yang sangat istimewa dalam sejarah Pilpres AS. Di tiga swing state yang jadi medan pertempuran (battleground) penting: Pennsylvania, Nevada, dan Georgia, Biden unggul tipis atas Trump. Dengan 264 suara elektoral yang kini ada dalam genggaman Biden, salah satu negara bagian diyakini akan membantu perolehan 270 suara yang dibutuhkannya, untuk melenggang ke Gedung Putih. 

Biden memimpin di Pennsylvania dengan 28.833 suara, Nevada dengan 22.657 suara dan Georgia dengan 4.395 suara. Dalam hal ini, Sekretaris Daerah Negara Bagian Georgia telah mengumumkan, negara bagiannya telah melakukan penghitungan ulang. 

Baca juga : Sempat Dicap Jutek dan Angkuh

Biden juga unggul di Arizona, yang mendukungnya dengan 29.861 suara. Namun, Trump masih menyimpan asa untuk merebut kembali keadaan itu. Sekitar 20 tahun lamanya negara bagian yang dijuluki Grand Canyon State ini di tangan Republik, tentulah tak mudah bagi Trump melepasnya begitu saja pada Demokrat. 

Biden mengatakan akan segera bertindak tanpa menunggu pemungutan suara selesai. Dia dan pasangannya, Senator Kamala Harris telah bertemu dengan pejabat kesehatan pada hari Kamis (5/11), untuk merencanakan penanganan pandemi Covid-19 dengan cara lebih baik. “Kami akan bekerja pada hari pertama untuk mewujudkan rencana kami. Kami tidak punya waktu untuk perang partisan,” tandasnya. 

Sedangkan Trump bersumpah melanjutkan perjuangannya di jalur hukum menggugat hasil di swing state. Pernyataan itu disampaikan Trump Jumat (6/11) sebelum Biden berpidato. “Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin bahwa rakyat AS memiliki kepercayaan pada pemerintah kami,” kata Trump. “Saya tidak akan pernah menyerah berjuang untuk kalian dan negara kita,” sambung Trump.

Baca juga : Peringatan Hari Pahlawan Ikuti Protokol Covid

Trump mengklaim, rakyat AS berhak mendapat transparansi penuh dalam setiap proses penghitungan surat suara. “Ini tentang integritas seluruh proses pemilihan kita,” sambung Trump. 

Dia juga menuduh tanpa dasar bahwa Partai Demokrat telah mencurangi hasil pilpres. “Sejak awal kami telah mengatakan bahwa semua surat suara yang sah harus dihitung dan semua surat suara ilegal tidak boleh dihitung,” klaimnya. “Namun kami telah menemui perlawanan terhadap prinsip dasar ini oleh (Partai) Demokrat di setiap kesempatan,” tandas Trump. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.