Dark/Light Mode

Kepolisian Belanda Tangkap Penembak Trem Di Utrecht

Selasa, 19 Maret 2019 04:47 WIB
Polisi di sekitar lokasi penembakan trem di Utrecht, Belanda, Senin (18/3). (Foto: CNN)
Polisi di sekitar lokasi penembakan trem di Utrecht, Belanda, Senin (18/3). (Foto: CNN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepolisian Belanda akhirnya berhasil menangkap Gokmen Tanis (37), pria Turki yang diduga menjadi pelaku aksi penembakan di sebuah trem di 24 Kota Utrecht, Belanda, Senin (18/3). Menurut Wali Kota Utrecht Jan van Janen, penembakan tersebut telah menewaskan 3 orang dan 5 luka-luka.

Masih belum jelas, apa motif Tanis melakukan aksi brutal tersebut. Namun, seorang jaksa penuntut umum mengatakan, hal tersebut mungkin dipicu oleh persoalan keluarga. Kantor Berita Turki Anadolu mengatakan, Tabis telah menembak kerabat perempuannya di dalam trem tersebut. Kemudian, ia menembak orang lain yang mencoba menolong wanita itu. 

"Saat ini, Badan Intelijen Turki tengah mendalami motif Tanis. Apakah serangan itu dilatarbelakangi oleh hal yang bersifat pribadi, atau mengarah ke terorisme," ujar Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. 

Baca juga : Polisi Belanda: Penembakan Tram Utrecht Indikasi Terorisme

Rabu (13/3) pekan lalu, otoritas Belanda telah mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme di Utrecht. Sekolah-sekolah diminta menutup rapat pintu-pintu. Selain itu, polisi paramiliter juga meningkatkan keamanan di bandara, masjid, dan infrastruktur vital lainnya. 

"Potensi ancaman teroris di Utrecht berkurang satu tingkat, setelah Tanis ditahan," ujar Badan Nasional Penanggulangan Teroris Turki (NCTA), seperti dikutip Reuters, Senin (18/3). 

Setelah insiden penembakan di trem itu terjadi, PM Belanda Mark Rutte langsung angkat bicara. "Negara kita hari ini dikejutkan oleh serangan di Utrecht. Motif teroris tidak bisa dikesampingkan. Sungguh prihatin, orang yang tidak bersalah turut menjadi korban," kata Rutte.

Baca juga : Naila Hassan, Kepala Polisi Selandia Baru Bangga Sebagai Muslim

Aksi brutal Tanis dilakukan di Kanaleneisland, distrik perumahan yang tenang di pinggiran Kota Utrecht, yang banyak dihuni kaum imigran. 

"Sangat menakutkan. Tak percaya rasanya, penembakan ini terjadi begitu dekat dengan rumah. Temat tinggal orangtua saya, sekarang diberi garis polisi," ujar seorang warga, Omar Rahhou.  

Saksi mata Daan Molenaar yang mengaku sedang duduk tenang di trem saat penembakan terjadi, serasa tak percaya ada teroris di depan matanya. "Yang pertama saya pikirkan, orang itu sedang balas dendam atau sejenisnya. Atau, dia benar-benar marah, dan mengambil pistolnya," ujar Molenaar. 

Baca juga : Polisi Buru Pemasok Sabu Andi Arief

Utrecht yang merupakan kota keempat terbesar di Belanda yang berpenduduk 340.000 jiwa, dikenal memiliki kanal-kanal yang indah dan populasi siswa yang cukup besar. Sebagaimana di Belanda pada umumnya, penembakan di Kota Utrecht terbilang sangat jarang terjadi. [HES] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.