Dark/Light Mode

Maksimalkan BUMDES

Dana Desa Kerek Ekonomi Sultra

Minggu, 24 Februari 2019 07:58 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo saat sosialisasi dana desa di Sultra. (Foto : twitter@EkoSandjojo)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo saat sosialisasi dana desa di Sultra. (Foto : twitter@EkoSandjojo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program dana desa yang digagas Jokowi terbukti ampuh meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kemiskinan pun turun sebesar 9,66 persen secara nasional.

Menteri Desa, Pembangunan Daera Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, selama empat tahun, status 222 desa di Sultra meningkat menjadi desa berkembang dari desa tertinggal. Ia juga mencatat, dalam periode 2015-2017 desa sangat tertinggal di Sultra berkurang dari 228 menjadi 160 desa.

“Desa berkembang juga bertambah 222 desa. Dari 209 desa berkembang menjadi 431 desa berkembang. Dari seluruh jumlah dana desa yang diterima, dengan kerja sama seluruh masyarakat, perangkat desa, dan pendamping desa, dana desa telah terbukti meningkatkan pembangunan di Sulawesi Tenggara,” kata Eko.

Baca juga : Satelit Nusantara Satu Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Dikatakan, penggunaan dana desa di Sultra dalam empat tahun ini sangat baik. Bahkan di Sultra, sudah terbangun ribuan kilometer jalan desa, tak hanya itu dana desa juga digunakan untuk sarana air bersih, Polindes, dan PAUD. “Kita lihat hasilnya, di Sultra, jumlah desa tertinggal berkurang cukup banyak. Desa berkembang baru juga cukup banyak,” jelasnya.

Eko mengatakan, dalam empat tahun terakhir dana desa telah melakukan pembangunan infrastruktur dan sarana sosial dasar desa secara masif. Pembangunan tersebut, lanjutnya, telah memberikan pengaruh besar terhadap kualitas hidup masyarakat perdesaan. “Kita lihat terjadi penurunan kemiskinan yang sangat besar di Indonesia. Untuk pertama kalinya angka kemiskinan di Indonesia turun menjadi single digit yakni 9,66 persen di akhir tahun 2018. Dan kemiskinan di desa turunnya jauh lebih besar dari penurunan kemiskinan di kota,” ungkapnya.

Untuk dana desa tahun 2019 menurutnya, akan memprioritaskan pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk itu, ia meminta desa memaksimalkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurutnya, BUMDes akan sangat membantu desa menjadi mandiri secara ekonomi.

Baca juga : May Usulkan Plan B Ke Parlemen Inggris

“Kita sudah banyak kerja sama dengan BUMN dan swasta terkait BUMDes. Sudah lebih dari 40 ribu BUMDes yang terbentuk. Dan sudah banyak yang mendapatkan penghasilan lebih dari Rp 1 miliar per tahun. Kalau sudah bisa menghasilkan pendapatan hingga miliaran, dana desa hanya akan menjadi stimulan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sultra Tasman Taewa mengungkapkan, dana desa sejak tahun 2015-2018 di Sultra berjumlah Rp4,5 triliun. Anggaran tersebut, telah membangun sepanjang 1,2 juta meter jalan desa, 1,5 ribu meter jembatan, 51 unit pasar desa, dan ragam infrastruktur desa lainnya.

”Sejak ada dana desa, sudah ada kemajuan dan nam- pak dirasakan oleh seluruh desa. Seluruh pendamping desa telah bekerja maksimal dalam mengawal pemanfaatan dana desa, sehingga bisa dikelola secara benar dan tepat sasaran untuk kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara,” kata dia.

Baca juga : Anggaran ESDM Separuhnya Dukung Perekonomian Rakyat

Menurutnya, dana desa telah memberikan pengaruh signifikan terhadap kemajuan desa. Ia mencatat, dalam periode 2015-2017 desa sangat tertinggal di Sultra berkurang dari 228 menjadi 160 desa. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.