Dark/Light Mode

Turun Ke Jalan, Jutaan Orang Tuntut Referendum Brexit

Minggu, 24 Maret 2019 15:34 WIB
Massa membawa spanduk anti-Brexit di jalanan kota London. (Foto Associated Press)
Massa membawa spanduk anti-Brexit di jalanan kota London. (Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga memadati jalanan kota London, Inggris, menyuarakan anti-Brexit (keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa). Mereka juga meminta referendum terkait keanggotaan tersebut.

Diwartakan kantor berita AFP, penyelenggara mengklaim, Sabtu (23/3) waktu setempat ada sekitar 1 juta orang yang menentang Inggris meninggalkan Uni Eropa. Aksi massa itu salah satu unjuk rasa terbesar dalam beberapa dekade di negara itu.

Unjuk rasa bertajuk "Put it to the People" memperlihatkan warga menuju ibu kota melalui jalan dan kereta api di seluruh Inggris. Mereka membawa simbol anti-Brexit dan bendera Uni Eropa. Massa awalnya berkumpul di Hyde Park, lalu dari sana berjalan sekitar 3 km ke Westminster.

"Kesepakatan terbaik bukanlah Brexit," bunyi salah satu spanduk.

Baca juga : Ajak Militer Lawan Maduro

"Kami menuntut suara rakyat," bunyi spanduk lainnya.

Massa di Westminster Bridge memajang spanduk bertuliskan "Cinta sosialisme, benci Brexit".

Aksi itu diorganisir sebuah kelompok yang menamakan dirinya "Left Block (Blok Kiri)" yang didukung anggota parlemen Partai Buruh, termasuk Clive Lewis dan Kate Osamor dan anggota parlemen Partai Hijau Caroline Lucas.

Seorang veteran Perang Dunia II Stephen Goodall melakukan perjalanan 300 km dengan ketera api menuju London bersama empat generasi keluarganya. "Saya adalah pria tua dan hasilnya tidak akan mempengaruhi saya. Tapi itu akan mempengaruhi keluarga saya dan orang yang saya kenal," tuturnya.

Baca juga : Wartawan Kena Semprot Prabowo

Unjuk rasa itu juga diikuti Menteri Utama Skotlandia Nicola Sturgeon, Wali Kota London Sadiq Khan, dan wakil pemimpin Partai Buruh Tim Watson.

"Kami melihat bagaimana pemerintah mengabaikan peringatan kami berkali-kali," ujar Khan.

"Sudah waktunya untuk mengatakan dengan keras dan jelas, cukup sudah," imbuhnya.

Sebuah petisi yang menuntut pembatalan Brexit sudah memperoleh lebih dari 4 juta tanda tangan hanya dalam tiga hari setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan kepada publik, "Saya di pihak Anda atas Brexit".

Baca juga : Sandi: Yang Penting Rakyat Bersama Kita

PM May mendesak para anggota parlemen untuk mendukung kesepakatan Brexit.

Seperti diketahui, para pemimpin Eropa sepakat untuk menunda Brexit Penundaan Brexit yang sebelumnya ditetapkan pada 29 Maret 2019 membuat May mengajukan tawaran baru untuk mendapat dukungan parlemen terkait kesepakatan Brexit.

Jika dia berhasil, Inggris akan meninggalkan UE pada 22 Mei di bawah persyaratan perjanjian dengan Brussels pada tahun lalu. Tetapi jika parlemen mementalkan kesepakatan itu, Inggris harus menjabarkan rencana baru atau menghadapi Brexit tanpa kesepakatan pada 12 April. [MEL]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.