Dark/Light Mode

Italia Teken Kesepakatan Dengan China, Poros Barat Mengecam

Minggu, 24 Maret 2019 23:07 WIB
Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Gonte. (Foto Reuters)
Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Gonte. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Italia mau ikut dalam proyek China Belt and Road initiative (CBRI) atau Jalur Sutra. Ditandai dengan penandatanganan beberapa proyek kerja sama antara Presiden China Xi Jinping dengan Deputi Perdana Menteri Italia dan Menteri Pembangunan Ekonomi, Luigi Di Maio, Sabtu (23/3). Langkah ini menjadikannya Italia negara pertama dari kelompok negara industri G7 yang bergabung dalam proyek CBRI. Poros Barat mengecam langkah Italia. Lewat CBRI, Beijing mau membangun jalur transportasi dan perdagangan dari Asia ke Eropa.

“Kami menyadari bahwa dengan penandatangan kesepakatan ini, kami ada diambang resiko, juga kesempatan,” jelas Menteri Ekonomi Michele Geraci yang telah puluhan tahun bekerja di China. Mengutip Reuters, Minggu (24/3), Menurut Di Maio, nilai kerja sama awal tersebut mencapai 2,5 miliar Euro atau sekitar 2,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 trilun (1 Euro=Rp 16.000). Sementara secara total potensi kerja sama hingga 20 miliar Euro.

Italia menandatangani kerja sama dengan China, Sabtu (23/3). 30 kerja sama ditandantangani dan disaksikan Xi , termasuk 10 kerja sama yang disepakati dengan perusahaan negara Italia dan kementerian terkait. Di Maio menyebut jumlah kesepakatan mencapai 2,5 miliar euro dari total kesepakatan total 20 miliar euro.

Baca juga : Ranieri Datang, AS Roma Menang

Beberapa negara utama rekan bisnis Italia di Uni Eropa justru mengecam kerja sama tersebut. Alasannya, dukungan Italia sebagai poros ekonomi Barat justru akan memberikan akses teknologi, dan transportasi penting bagi China. Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan curiga kerja sama China-Italia ini tak murni soal perdagangan.

Sementara AS menilai kerja sama ini bisa bikin kekuatan militer China makin kuat, lantaran bisa memata-matai kepentingan poros barat. Bahkan Deputi Perdana Menteri Italia lainnya Matteo Salvini bilang kerja sama ini berpotensi membuat china mengambil alih pasar Italia. Terkait hal tersebut Di Maio tak tinggal diam. Menurutnya, kerja sama dengan China justru bertujuan untuk kembali mengerek ekonomi negaranya.

Di Maio bilang, Italia tak juga aka melepas kerja samanya dengan Uni Eropa, dan Amerika sebagai rekan bisnis utamanya. Namun, tanpa tedeng aling-aling, ia menyebut bahwa pemerintahan Italia mesti memprioritaskan dirinya terlebih dahulu dibandingkan rekan bisnis mereka.

Baca juga : Lima Pemain Dipanggil Timnas, Pelatih Madura United Ngeluh

“Hari penandatanganan ini merupakan hari penting bagi produk asli Italia, bagi perusahaan asal Italia, dan bagi negara kami sendiri,” kata Di Maio.

Sebelum melakukan kesepakatan dengan China, Italia telah lebih dulu meredakan kegelisahan Barat dengan menekankan manfaat timbal balik dari proyek itu. Perusahaan-perusahaan Italia yang diuntungkan termasuk kelompok Ansaldo, yang memenangkan kontrak untuk membuat turbin, dan kelompok Danieli, yang mendapatkan kesepakatan 1,1 miliar euro untuk membangun pabrik besi dan baja di Azerbaijan.

Kesepakatan ini juga membuka pasar China untuk impor jeruk Italia serta kemitraan untuk raksasa pariwisata China Ctrip, terutama dengan bandara Roma. Ikatan budaya termasuk kota kembar juga masuk dalam agenda. Beijing juga mendorong beberapa pertandingan sepak bola Serie A dimainkan di Cina, namun usulan in berpotensi melanggar peraturan badan yang mengatur permainan FIFA.

Baca juga : Pasca Tragedi ATKP Makassar, BPSDM Perhubungan Tingkatkan Pengawasan

Kritikus mengangap pembangunan jalur sutra berupa jalur maritim, kereta api, dan jalanan akan sangat menguntungkan perusahaan dan pemerintah China. Meski China mengelak anggapan tersebut dan menyebut bahwa ini adalah keuntungan untuk kedua negara. “China ingin pertukaran komersial berjalan dua arah dan agar investasi mengalir ke dua arah,” pungkas Xi. [MEL/NET]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.