Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Protes Keras Warga Picu Kerusuhan
Belanda Tetap Terapkan Larangan Keluar Malam
Kamis, 28 Januari 2021 05:13 WIB
Sebelumnya
Sebelumnya, pada pekan lalu, Pemerintah Belanda mengumumkan jam malam. Kebijakan ini didukung mayoritas anggota parlemen. Pengecualian aturan itu diperbolehkan, bagi orang yang harus bekerja, menghadiri pemakaman atau mengajak anjing jalan-jalan. Dengan syarat, mereka menunjukkan surat keterangan.
Aksi protes terhadap kebijakan itu bermula dalam skala kecil pada Sabtu malam (23/1), dengan satu kerusuhan di desa utara Urk. Lalu, sehari setelahnya menyebar ke kota lain. Polisi menggunakan meriam air, gas air mata dan menurunkan aparat berkuda untuk membubarkan perusuh di kota Eindhoven dan di Amsterdam.
Baca juga : Awan Panas, Warga Lereng Merapi Berlarian Ke Luar Rumah
Saat operasi pembersihan dimulai, walikota dari beberapa kota bereaksi keras. Walikota Rotterdam Ahmed Aboutaleb menyebut para perusuh sebagai pencuri yang tidak tahu malu.
“Apa enaknya bangun di pagi hari dengan barang curian di sebelahmu?” sindir Aboutaleb.
Baca juga : Belanda Mencekam, Mirip Perang Saudara
Belanda disebut-sebut berada dalam posisi yang paling berat sejak masa pandemi. Bar dan restoran tidak boleh buka sejak Oktober. sekolah dan toko non-esensial tutup sejak Desember. Lebih dari 13.600 orang telah meninggal di Belanda sejak pandemi.
Media Belanda mengatakan, para pengunjuk rasa berasal dari aktivis anti-lockdown garis keras. Mereka kebanyakan anak muda. Padahal, Belanda adalah negara yang hingga saat ini memiliki beberapa aturan Covid-19 paling longgar di Eropa.
Baca juga : Tangani Dampak Perubahan Iklim, Jokowi Serukan Langkah Luar Biasa
Negara tetangga Belgia, yang juga memberlakukan jam malam, khawatir akan meluasnya kerusuhan di Belanda. Namun, karena keadaan di Belanda sudah terkendali, negara yang terkenal dengan coklat itu sudah bisa tenang.
“Kami menanggapi ini dengan sangat serius. Karena kami dekat dengan perbatasan Belanda,” tandas Paul Van Miert, Walikota Turnhout di Belgia. [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya