Dark/Light Mode

Dubes Belanda Rob Swartbol Mengelar Nobar Film Anti-Korupsi

Jumat, 29 Maret 2019 07:17 WIB
Dubes Rob Swartbol (kanan) serius nonton film Jimpitan bareng Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Erasmus Huis, Rabu (27/3). (Foto : Istimewa).
Dubes Rob Swartbol (kanan) serius nonton film Jimpitan bareng Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Erasmus Huis, Rabu (27/3). (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Kebudayaan Belanda di Jakarta, Rabu siang (27/3), mengadakan acara pemutaran film antikorupsi “Jimpitan” dan diskusi bertema “Masih Ada Kejujuran di Sekitar Kita.” Film pendek berjudul “Jimpitan” berdurasi 12 menit 49 detik ini merupakan karya Wiwid Septiyardi.

Film tersebut berhasil memenangi Festival Film Anti Korupsi (ACFF), yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kami senang sekali bisa menjadi tuan rumah pemutaran film yang mengangkat tema sosial yang kita semua tahu, korupsi.

Baca juga : Kebudayaan Palembang Meriahkan Indonesian Cultural Circle Di Canberra

Gaya penceritaan yang ringan menyadarkan kita bahaya korupsi,” ujar Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol yang menjadi tuan rumah acara.

Acara itu juga dihadiri Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dan sejumlah pencinta film dan rekan jurnalis. Dalam film Jimpitan itu diceritakan mengenai Poniman (30) seorang petugas ronda yang berusaha untuk mengganti jimpitan (iuran beras) yang dikumpulkannya dari rumah-rumah warga.

Baca juga : Gempur Gaza Membabi Buta Israel Mau Dibiarin?

Beras yang terkumpul akan diserahkannya ke Pak RT. Namun tanpa sepengetahuannya, beras tersebut telah dijadikan bubur oleh istrinya, Juminten (25) untuk sarapan dia dan anaknya, Septu (10).

Film tersebut menunjukkan bahwa korupsi bisa terjadi di mana saja. Tidak hanya kalangan atas. “Ya korupsi bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, kita harus berantas korupsi bersama. Mulai dari diri sendiri,” lanjutnya.

Baca juga : Ganti Bus 4 Kali, Kakek 95 Tahun, Peserta Tertua Demo Anti-Rasisme Selandia Baru

Jimpitan adalah tradisi tolong menolong yang telah mendarah daging di masyarakat Jawa. Jimpitan berarti mengambil barang dengan menggunakan ujung jari. Arti konkretnya iuran beras yang dikumpulkan sedikit demi sedikit dari warga demi kepentingan perkumpulan desa.

Biasanya jimpitan dilakukan di waktu malam, dan para petugas ronda mengambil beras yang ditaruh warga di depan rumahnya. [DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.