Dark/Light Mode

Mau Deportasi Pengungsi Myanmar

Malaysia Bikin Deg-degan Masyarakat Internasional

Sabtu, 20 Februari 2021 05:20 WIB
Para pengungsi Rohingya, dengan mengenakan masker dan menjaga jarak fisik, menunggu barang bantuan dari para relawan di Kuala Lumpur, Malaysia (7/4/2020), di tengah wabah virus corona (COVID-19). (Foto : ANTARA/REUTERS/Lim Huey Teng/aa).
Para pengungsi Rohingya, dengan mengenakan masker dan menjaga jarak fisik, menunggu barang bantuan dari para relawan di Kuala Lumpur, Malaysia (7/4/2020), di tengah wabah virus corona (COVID-19). (Foto : ANTARA/REUTERS/Lim Huey Teng/aa).

 Sebelumnya 
Sejumlah organisasi inter­nasional mendesak UNHCR untuk menghentikan langkah Malaysia. Amnesty International menganggap, kepulangan para pencari suaka ke negara mereka justru berbahaya. Mereka me­nyatakan keprihatinan atas ke­selamatan pengungsi Myanmar setelah kudeta militer.

“Tidak ada yang bisa men­jamin keselamatan mereka di bawah kepemimpinan junta saat ini,” bunyi pernyataan Amnesty International, Kamis (18/2).

Baca juga : Perkuat Relasi Di Era Teknologi Informasi, Untar-TAR UC Malaysia Bikin 2 Konferensi Internasional

UNHCR mengatakan, pihak berwenang Malaysia belum memberitahukan tentang deportasi tersebut. UNHCR khawatir, bahwa sejumlah dari mereka yang ditahan mungkin memerlu­kan perlindungan internasional, termasuk wanita dan anak-anak yang rentan.

Menanggapi soal nasib pengungsi Myanmar ini, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menyatakan, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan Indonesia.

Baca juga : Malaysia Beli 2 Ribu Ton Per Bulan Limbah Sawit Indonesia

Dia memaparkan, Malaysia dan Indonesia perlu mengimbau Myanmar untuk mengubah kebi­jakannya yang mendiskriminasi kaum Rohingya dan etnis mi­noritas lain, yang menjadi faktor penyebab mereka melarikan diri dari negara itu.

“Badan pengungsi PBB, UN­HCR secara khusus berperan ak­tif dalam penanganan pengungsi Rohingya dan tidak membiarkan masalah ini ditangani oleh nega­ra-negara yang menampung etnis Rohingya saja,” ujar Hikmahanto saat dihubungi, kemarin.

Baca juga : Teratas, Gundogan Yakin Man City Juara Liga Inggris

Dia juga meminta Indonesia untuk mengusulkan, agar ada tempat penampungan khusus bagi pengungsi dan imigran ge­lap. “Indonesia bisa menawarkan salah satu pulau tidak berpenghu­ni seperti Pulau Galang. Namun, pembangunan infrastruktur dan suplai kebutuhan hidup dibiayai negara-negara lain seperti Malay­sia Thailand dan lembaga interna­sional seperti PBB,” jelasnya.

Menurutnya, masalah gelom­bang pencari suaka dari Myan­mar jangan hanya mengandalkan satu negara saja sebagai pengu­rus. “Ini masalah yang harusnya ditangani negara ASEAN, bersa­ma-sama,” tandasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.