Dark/Light Mode

Duta Besar India Untuk RI, Manoj Kumar Bharti

Ekonomi Biru: Kerja Sama ASEAN-India

Selasa, 2 Maret 2021 09:00 WIB
Manoj Kumar Bharti, Duta Besar India Untuk Indonesia. [Foto: The Hans India]
Manoj Kumar Bharti, Duta Besar India Untuk Indonesia. [Foto: The Hans India]

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi Biru adalah masalah lintas batas, yang harus ditangani secara kolektif di tingkat regional dan sub-regional untuk mengelola sumber daya laut dengan lebih baik, serta memastikan manfaat bagi semua di wilayah tersebut.

Negara-negara ASEAN dan India akan mengubah ekonomi laut tradisional menjadi ekonomi biru yang berkelanjutan, inovatif dan inklusif. Seperti direkomendasikan Lokakarya Ekonomi Biru ASEAN-India III, ASEAN dan India harus terus bekerja sama memerangi sampah laut.

Saat ini, penggunaan lautan beragam, dari peran klasiknya sebagai media transportasi, menjadi sumber daya ekonomi. Kekayaan ekonomi lautan diwakili oleh keragaman sumber daya hayati yang menakjubkan.

Baca juga : Ekonomi Biru: Kerja Sama ASEAN-India

Ada ikan dan tumbuhan laut yang menyediakan protein bagi manusia, juga pakan untuk spesies lain. Terdapat bioteknologi laut (obat-obatan kelautan, bahan tambahan makanan, kosmetik kelautan, dan bahan bakar nabati), barang material (mineral, placer, pasir dan kerikil).

Barang dan jasa (perkapalan, transportasi air pedalaman, pelabuhan, pembuatan kapal dan perbaikan kapal, teknologi informasi dan komunikasi kelautan, perikanan, pariwisata, manufaktur kelautan lainnya dan perdagangan jasa), energi tak terbarukan (hidrokarbon, hidrida, gas, dan sebagainya) dan energi terbarukan (angin, gelombang, pasang surut, termal, dan biomassa).

Laut juga telah menjadi katalisator bagi pengembangan sejumlah industri, baik di darat maupun di laut. Layanan laut sangat besar bagi kawasan ini. Nilai aset utama laut secara konservatif diperkirakan setidaknya 24 triliun dolar AS, dengan nilai barang dan jasa tahunan sebesar 2,5 triliun dolar AS.

Baca juga : Generasi Muda Harus Tahu Kontribusi Sawit Bagi Ekonomi Indonesia

Lebih lanjut, lautan ditetapkan pada posisi ke-7 di antara 10 ekonomi teratas dunia. Laut yang sehat penting untuk kehidupan dan mata pencaharian. Namun, eksploitasi ekonomi tak terkendali atas lautan yang telah terjadi selama berabad-abad tidak boleh dilanjutkan lagi.

Memang semakin diakui, di seluruh dunia, kekayaan sumber daya yang diwakili lautan tidak terbatas dan semua eksploitasi ekonomi lebih lanjut dari lautan perlu disesuaikan dengan model pembangunan berkelanjutan yang mengakui sentralitas lautan sebagai sumber dari semua kehidupan di Bumi.

Sejalan dengan itu, pada 2015, komunitas global mengumumkan komitmennya terhadap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 2030. Tujuan ke-14, terkait dengan pembangunan berkelanjutan sumber daya laut: “Kehidupan di Bawah Air -melestarikan dan secara berkelanjutan menggunakan lautan, laut, dan sumber daya laut untuk pembangunan berkelanjutan."

Baca juga : Menlu Turki Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Pemenuhan target SDG-14 akan meletakkan dasar Ekonomi Biru, tetapi masih ada beberapa tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan utama dari strategi Ekonomi Biru regional yang komprehensif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.