Dark/Light Mode

Jelang Pertemuan Menteri ASEAN, Demo Marak Di Myanmar

Militer Bantah Pake Peluru Tajam Hadapi Demonstran

Rabu, 3 Maret 2021 05:17 WIB
Demonstran mengantar jenazah Nyi Nyi Aung Htet Naing, yang tewas karena ditembak aparat dalam unjuk rasa damai di Yangon, Myanmar, Selasa (2/3/2021). (Foto : STR/AFP).
Demonstran mengantar jenazah Nyi Nyi Aung Htet Naing, yang tewas karena ditembak aparat dalam unjuk rasa damai di Yangon, Myanmar, Selasa (2/3/2021). (Foto : STR/AFP).

 Sebelumnya 
“Jika kita ditindas, pasti ada ledakan. Jika kami kena, kami akan balas menyerang,“ teriak para demonstran, sebelum polisi menembakkan granat setrum un­tuk membubarkan kerumunan di setidaknya empat tempat berbeda di kota, dikutip dari Reuters.

Tidak ada laporan korban yang cedera di Yangon. Tapi be­berapa orang dilaporkan terluka di kota barat laut wilayah Kale, saat polisi menembakkan pe­luru tajam untuk membubarkan kerumunan. Hal ini dibenarkan oleh seorang aktivis demokrasi dan seorang reporter di kota itu. “Beberapa orang terluka. Dua dalam kondisi kritis,” kata aktivis, War War Pyone.

Baca juga : Temui Menteri ATR, Apkasi Beri Masukan Tentang RPP Penataan Ruang

“Mereka beraksi seperti be­rada di zona perang. Saya sangat marah dan sedih,” kata seorang guru dalam protes itu mengenai aksi polisi.

Setidaknya, 21 pengunjuk rasa tewas akibat kerusuhan. Sementara pihak tentara Myan­mar mengatakan, satu polisi juga tewas.

Baca juga : Penjualan Tiket Kereta Di Gambir, Pasar Senen Dan Jakarta Kota Ludes 86 Persen

Sementara Menteri Luar Negeri ASEAN mengadakan pem­bicaraan dengan militer Myan­mar pada 2-3 Maret 2021. Hal ini sebagai upaya memadamkan kekerasan dan menemukan jalan keluar dari krisis tersebut.

Menteri Luar Negeri Singapu­ra Vivian Balakrishnan menga­takan, para Menlu ASEAN akan bersikap terbuka dalam meng­gelar pertemuan melalui video call. Mereka juga menyampai­kan rasa shock akibat terjadinya kekerasan dalam penanganan aksi demonstrasi.

Baca juga : Shinzo Abe: Banyak Masalah Yang Belum Saya Selesaikan

Dalam wawancara televisi Senin malam, Balakrishnan mengatakan, ASEAN akan mendorong dilakukannya dialog antara Suu Kyi dan junta. “Mereka perlu bicara, dan kami perlu membantu menyatukan mereka,” katanya.

Sebelumnya, Menlu Malaysia Hishammuddin Hussein me­nyatakan, ASEAN harus ber­peran lebih proaktif memulihkan situasi di Burma, nama lain Myanmar. “Semua pihak harus menahan diri sepenuhnya dari aksi kekerasan,” ujarnya, Senin (1/3). [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.