Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pabrik China Di Myanmar Dibakar
Taiwan Minta Perusahaan Kibarkan Bendera Negara
Selasa, 16 Maret 2021 05:18 WIB
Sebelumnya
Kawasan industri di Hlaing Thaya didominasi pabrik garmen. Sebagai kota industri, Hlaing Thaya dihuni banyak pekerja migran dari berbagai kota di Myanmar.
Stasiun televisi Myawadday yang dikelola militer melaporkan, pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen serta pabrik pupuk dibakar dengan sengaja oleh orang tak dikenal.
Setelah itu, sekitar 2.000 orang memblokade kendaraan pemadam kebakaran yang hendak memadamkannya. Sejauh ini militer enggan memberikan komentar terkait kejadian tersebut.
Baca juga : Besok Vaksinasi Dosis Kedua, Wartawan Diminta Cukup Istirahat Dan Jangan Lupa Sarapan
Dokter Sasa, perwakilan anggota parlemen yang dikudeta, menyuarakan solidaritas terhadap warga Hlaing Thaya.
“Para pelaku, penyerang, musuh rakyat Myanmar, serta SAC (Dewan Administrasi Negara sebutan rezim militer) yang jahat akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang tumpah,” tegasnya.
Berdasarkan data AAPP, dengan 39 korban tewas ini, jumlah total kematian dalam unjuk rasa menentang kudeta Myanmar menjadi 126 orang. Serta lebih dari 2.150 orang ditahan, sebanyak 300 di antaranya telah dibebaskan.
Baca juga : Akhir Maret, Eijkman Serahkan Bibit Vaksin Merah Putih Ke Bio Farma
Sidang Suu Kyi Batal
Pengadilan Myanmar, kemarin, membatalkan sidang terhadap pemimpin sipil yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, karena kendala koneksi internet.
Ketua Tim Penasihat Hukum Suu Kyi, Khin Maung Zaw, mengatakan, akibat kendala ini sidang yang digelar virtual ditunda hingga 24 Maret.
Baca juga : Hadapi Demonstran, Tentara Myanmar Pakai Senjata Perang Mematikan
Suu Kyi (75) didakwa terkait impor alat komunikasi walkie talkie tanpa izin serta menggunakannya. The Iron Lady itu juga dikenakan pasal undang-undang bencana karena melanggar pembatasan pandemo Covid-19 terkait perkumpulan massa saat kampanye Pemilu November 2020.
Selain itu, Suu Kyi juga didakwa menerima suap 600.000 dolar AS atau sekitar Rp 8,5 miliar serta emas selama menjabat. [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya