Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pembebasan WNI Yang Disandera Abu Sayyaf & Tewasnya Hariadin

KBRI Manila Berduka Cita, Berterima Kasih Ke Filipina

Selasa, 9 April 2019 09:46 WIB
Dubes RI Untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang. (Foto : Istimewa).
Dubes RI Untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Keberadaan kelompok Abu Sayyaf Grouf (ASG) yang menculik 3 orang nelayan (2 WNI dan 1 WN Malaysia) di wilayah perairan Sandakan, Malaysia pada tanggal 3 Desember 2018, mulai diketahui berada di pulau Simisa pada akhir bulan Februari 2019 dan kemudian diblokade oleh angkatan bersenjata Filipina (Armed Forces of The Philippines/AFP).

Operasi militer Filipina untuk pembebasan sandera di pulau Simisa, pihak Divisi Infantri 11 Jolo dan Western Mindanao Command (Westmincomd) bekerjasama dengan Bais TNI.

Pada hari kamis, tanggal 4 April 2019 pukul 16.00 Waktu setempat, terjadi kontak senjata yang mengakibatkan sandera warga negara Malaysia tertembak di badan dan kepala yang kemudian dievakuasi ke Zamboanga.

Baca juga : Duterte Bergerak, KBRI Manila Juga Tidak Diam

Pada tanggal 4 April 2019, pukul 19.00 waktu setempat, karena dalam situasi terdesak, kelompok bersenjata Abu Sayyaf meninggalkan pulau tersebut dengan berenang ke arah pulau lainnya. Dua sandera WNI ikut berenang menuju pulau seberang karena takut ancaman pembunuhan kelompok ASG.

Pada hari jumat, tanggal 5 April 2019 pukul 17.45 waktu setempat, kedua sandera WNI ditemukan di perairan dekat pulau Mah Manok (pulau kecil ke arah pulau Banguingui-sebelah utara pulau Simisa) oleh Patroli Maritim angkatan bersenjata Filipina.

Heri Ardiansyah (18 tahun) ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan Hariadin (45 tahun) sudah meninggal akibat kelelahan setelah berenang dari pulau Simisa ke arah pulau Mah Manok selama 20 (dua puluh) jam.

Baca juga : Letakkan Batu Pertama Gedung SMK Kinabalu

Hari Sabtu, 6 April 2019 keduanya dievakuasi dan dibawa ke pangkalan militer Westmincomd, Zamboaga City, kemudian akan dilanjutkan dengan pengurusan clearance dan pemeriksaan post mortem examination pada hari Minggu, 7 April 2019.

Saat ini jenazah sdr. Hariadin disemayamkan di rumah duka la Merced Memorial Homes, Kota Zamboanga.

Hasil koordinasi KBRI Manila dan KJRI Davao dengan Anti Kidnapping Group Philippines, National Police dan West Mindanao Command (Westmincomd) Armed Forces of The Philippines (AFP) mengkonfirmasi kebenaran identifikasi dua WNI dimaksud dan memastikan tidak adanya luka tembak pada jenazah Hariadin. Serah terima kepada KBRI Manila akan dilakukan setelah seluruh proses selesai.

Baca juga : Nielsen Mundur Dari Kursi Menteri Keamanan Dalam Negeri AS

KBRI Manila menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya sdr. Hariadin dan mendoakan semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapinya. KBRI Manila juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Filipina atas upaya pembebasan kedua sandera WNI dimaksud.

Proses pemulangan jenazah almarhum Hariadin dan saudara Heri Ardiansyah ke Indonesia sedang diupayakan oleh KBRI Manila bekerjasama dengan KJRI Davao, pihak pemerintah dan aparat berwenang Filipina yang terkait, khususnya dalam tahapan pengurusan administrasi yang diharapkan akan segera selesai dalam Minggu ini. [RCH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.