Dark/Light Mode

Bilang Saudi Cs Mau Baikan Sama Israel

Nah Lho, Klaim Netanyahu Dibantah Arab Dan Qatar..

Selasa, 23 Maret 2021 07:18 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: AP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: AP)

 Sebelumnya 
Putra mahkota yang populer dipanggil MBZ ini mengaku tidak senang, karena netanyahu mengklaim bahwa MBZ telah meyakinkan Israel untuk melakukan investasi langsung dalam jumlah miliaran dolar untuk UEA, sebagai mahar normalisasi hubungan.

Dikutip kantor berita Turki Anadolu, Jumat (19/3), UEA mengaku kecewa dengan sikap netanyahu. Karena itu, UEA telah menangguhkan pertemuan puncak dengan Israel dan sejum lah negara arab hingga pemilu Israel selesai.

“UEa tidak akan menjadi bagian dari pemili han internal di Israel, sekarang atau selamanya,” tegas mantan Menteri Luar negeri UEA, Anwar Gargash.

Baca juga : Netanyahu Ngaku Arab Saudi Mau Baikan Sama Israel

Gargash mengatakan, dari perspektif UEA, tujuan Abrahamic Accords adalah untuk memberikan landasan strategis yang kuat guna mendorong perda maian dan kemakmuran dengan Israel dan di wilayah yang lebih luas.

Gargash menegaskan, kesepakatan normalisasi hubungan UEA dengan Israel bukan untuk ikut campur dalam pemilihan umum. Sejak pengumuman normalisasi hubungan kedua negara pada Agustus tahun lalu, Netanyahu telah beberapa kali menunda rencana kunjungan ke UEA.

Penundaan terbaru terjadi pekan lalu ketika Yordania menolak mengizinkan penerbangan Netanyahu melintasi wilayah udaranya.

Baca juga : Vaksin Yang Didistribusikan Sudah Lolos Uji Kelayakan Dan Keamanan

Pada Rabu (17/3) Netanyahu mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa dia akan melakukan perjalanan ke negara Teluk setelah Pemilu Israel berakhir.

Pemilu dilakukan karena kegagalan parlemen mengesahkan anggaran 2021 sebelum tenggat waktu berakhir. Partai Likud yang berkuasa yang dipimpin Netanyahu dan mitra koalisinya, Partai Biru dan Putih yang dipimpin Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, tidak dapat menyetujui anggaran negara.

Karena anggaran tidak dapat digunakan untuk pemungutan suara hari ini, parlemen secara hukum dibubarkan dan proses wajib pemilihan awal kini telah dimulai.

Baca juga : KPK: Tersangka Membantah, Sudah Biasa...

Saat ini, dipastikan Israel akan menuju pemilihan parlemen keempatnya dalam waktu kurang dari dua tahun. Netanyahu dan Gantz memutuskan membentuk pemerintahan koalisi pada Mei 2020, setelah tiga kali kemenangan yang tidak meyakinkan sejak April 2019.

Pemerintahan persatuan ini tidak setuju dengan penerapan anggaran tahunan. Sementara netanyahu hanya ingin meloloskan anggaran Tahun 2020, dan Gantz ingin memasukkan anggaran 2021 dalam pemungutan suara.

Karena ketidaksepakatan antara kedua pemimpin, sesi pembahasan pada agustus tidak membuahkan hasil dan pemungutan suara untuk anggaran 2020 ditunda hingga Desember. Secara hukum, jika anggaran 2020 tidak disahkan oleh parlemen pada 23 Desember, pemilihan lebih awal wajib dilakukan. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.