Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Di Tengah Gelombang Pandemi Terburuk
Duka Pasien Covid Di India, Mulai Dari Sulit Masuk RS Hingga Beli Obat Di Black Market
Jumat, 16 April 2021 15:28 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Akhilesh Mishra, awalnya mengira hanya mengalami flu biasa. Kamis (9/4) pekan lalu, ia demam dan batuk-batuk.
Namun, ia dag dig dug keesokan harinya, lantaran sang ayah yang bernama Yogendra mengalami gejala serupa. Mereka pun berinisiatif tes PCR, dengan mem-booking layanan via online. Tapi sayang, tak bisa cepat. Tiga hari berselang, baru tersedia.
Baca juga : Sri Mulyani: Negara Tetangga Dekat Kita Semua Tersungkur
Akhirnya, Akhilesh dan ayahnya menjalani tes PCR pada Minggu (11/4). Yogendra sudah panas tinggi. Dokter menyarankan untuk rawat inap. Namun, penuhnya rumah sakit membuat Yogendra terlunta-lunta. Mereka ditolak oleh banyak rumah sakit swasta. Sebelum akhirnya mendapat tempat di New Delhi.
"Saya sangat stres. Saya takut ayah saya meninggal tanpa pengobatan. Tak ada seorang anak pun yang ingin mengalami apa yang saya rasakan. Setiap orang mestinya punya akses layanan kesehatan yang sama," keluhnya.
Baca juga : Ganjar: Kalau 10 Kiai Mau Dan Memenuhi Syarat, Itu Sudah Hebat Banget
Ini hanyalah secuil kisah dari berita tentang lonjakan Covid yang menggila di India. Berdasarkan catatan Johns Hopkins University, India kini berada di peringkat kedua negara yang paling terdampak Covid, dengan total kasus terkonfirmasi berjumlah 14.291.917. Di bawah Amerika Serikat yang membukukan angka 31.495.652, dan menyalip Brazil yang kini bertengger di peringkat tiga dengan angka 13.746.681.
Masih ada kisah-kisah lain yang membuat kita prihatin. Seperti sulitnya mencari obat Covid, hingga harus berjuang ke pasar gelap alias black market, sulit mendapatkan tabung oksigen, layanan rontgen, dan antrean panjang krematorium yang memilukan.
Baca juga : Petani Sawit Minta Bea Keluar Dinolkan
Di sejumlah kota, warga India mesti menunggu beberapa jam untuk menjalani tes di laboratorium Covid. Tak terkecuali, Delhi. Hasilnya datang antara 48-72 jam.
"Saya sudah bergejala selama 3 hari, tapi saya harus menunggu 2-3 hari untuk mendapatkan hasil," ungkap seorang pria berusia 35 tahun, seperti dikutip BBC, Jumat (16/4).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya