Dark/Light Mode

Di Tengah Gelombang Pandemi Terburuk

Duka Pasien Covid Di India, Mulai Dari Sulit Masuk RS Hingga Beli Obat Di Black Market

Jumat, 16 April 2021 15:28 WIB
Warga India berjubel di sebuah laboratorium di Noida, hanya untuk dites PCR (Foto: BBC)
Warga India berjubel di sebuah laboratorium di Noida, hanya untuk dites PCR (Foto: BBC)

 Sebelumnya 
Berburu Obat Di Black Market

Dalam beberapa hari terakhir, media sosial di India dipenuhi permintaan bantuan warga yang putus asa menemukan obat Remdesivir dan Tocilizumab.

Meski perdebatan tentang obat ini seolah tak ada habisnya, namun beberapa negara - termasuk India - telah memberikan otorisasi penggunaan darurat kepada kedua jenis obat tersebut.

Di India, obat anti virus Remdesivir diresepkan oleh dokter di seluruh negeri. Permintaannya tinggi.

Baca juga : Sri Mulyani: Negara Tetangga Dekat Kita Semua Tersungkur

India telah melarang ekspor, tetapi produsen juga kewalahan memenuhi permintaan.

Dalam 3 minggu terakhir, setiap hari, India telah melaporkan lebih dari 150 ribu kasus Covid. Tocilizumab, obat yang biasanya digunakan untuk mengobati radang sendi, telah terbukti menyelamatkan nyawa dalam beberapa uji klinis. Namun nyaris hilang di pasaran India.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Ahli Kimia dan Ahli Obat Seluruh India, Rajiv Singhal mengatakan, teleponnya berdering sepanjang hari. Menerima panggilan orang-orang yang memintanya membantu menemukan obat tersebut.

"Situasinya sangat buruk. Saya bahkan tidak bisa mendapatkan obat untuk anggota keluarga saya sendiri," katanya.

Baca juga : Ganjar: Kalau 10 Kiai Mau Dan Memenuhi Syarat, Itu Sudah Hebat Banget

"Kami mencoba menindak tegas pelaku pasar gelap. Tapi saya akui, ada kebocoran dalam sistem," sambung Rajiv.

Sulit Cari Tabung Oksigen Dan Layanan Rontgen

Permintaan oksigen medis juga melonjak di beberapa negara bagian di India. Beberapa rumah sakit terpaksa menolak pasien, karena kekurangan pasokan tabung oksigen.

Kepala Menteri negara bagian Maharashtra Uddhav Thackeray meminta pemerintah federal untuk mengirim tabung oksigen dengan pesawat militer, karena jalan darat membutuhkan waktu yang terlalu lama.

Baca juga : Petani Sawit Minta Bea Keluar Dinolkan

Di kota-kota kecil, situasinya jauh lebih buruk. Jika pasien tidak dapat menemukan tempat tidur rumah sakit, dokter menyarankan mereka untuk menggunakan tabung oksigen di rumah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.