Dark/Light Mode

Niat Biden Jual Senjata Rp 10 Triliun Ke Israel, Terganjal Kongres

Selasa, 18 Mei 2021 18:37 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) pimpinan Joe Biden menyetujui penjualan senjata berpemandu presisi senilai 735 juta dolar AS atau Rp 10,3 triliun ke Israel.

Dilansir Washington Post, Kongres AS secara resmi diberitahu tentang penjualan yang diusulkan pada 5 Mei, sepekan menjelang konflik meningkat antara pasukan Israel dan milisi Ḥarakat al-Muqāwamah al-Islamiyyah (Hamas) atau Gerakan Pertahanan Islam di Jalur Gaza. Hamas adalah pemenang pemilu Palestina

Sejak 2007, Hamas telah memerintah Jalur Gaza, setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada pemilihan 2006 mengalahkan organisasi politik Fatah. 

Baca juga : Nelepon Netanyahu, Biden Dukung Gencatan Senjata Israel Vs Palestina

Israel, Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Yordania, Mesir dan Jepang mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris. Tapi tidak dengan Iran, Rusia, Turki, China dan banyak negara di seluruh dunia Arab. 

Dilansir Xinhua, penjualan yang diusulkan termasuk amunisi serangan langsung bersama (JDAM) dan bom berdiameter kecil GBU-39. Namun beberapa legislator dan staf lainnya mengatakan penjualan itu dapat memicu gelombang oposisi di Kongres. Kritik terhadap dukungan pemerintah Biden terhadap Israel saat ini tengah meningkat.

"Membiarkan penjualan yang diusulkan ini dilakukan tanpa memberikan tekanan pada Israel untuk menyetujui gencatan senjata hanya akan memungkinkan pembantaian lebih lanjut," kata seorang legislator di Komite Urusan Luar Negeri DPR, dilansir Aljazeera.

Baca juga : Ganggu Lebaran Muslim Palestina, Ketua DPR RI Minta Israel Hentikan Agresi

Berdasarkan aturan hukum, pemerintah wajib memberi tahu Kongres tentang penjualan senjata. Ada waktu 15 hari bagi Kongres untuk menolak penjualan tersebut.

"Saya telah mendukung bantuan keamanan ke Israel, termasuk dengan mendanai sistem pertahanan Iron Dome, saya memiliki keprihatinan serius tentang waktu penjualan senjata ini," ujar anggota DPR dari Partai Demokrat Joaquin Castro.

Setidaknya 212 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, dan 1.400 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Kelompok bersenjata Hamas juga tak kalah gencar menembakkan roket ke Israel.

Baca juga : Golkar Kecam Keras Serangan Israel Ke Palestina

Presiden AS Joe Biden menyuarakan dukungan untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Biden telah menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Seruan itu datang ketika pemerintahan Biden menghadapi tekanan dari sekelompok senator Demokrat yang mendesak gencatan senjata segera untuk mencegah hilangnya nyawa warga sipil.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.