Dark/Light Mode

Kasihan Suu Kyi, Lagi Dipenjara, Partainya Mau Dibubarin Junta Myanmar

Jumat, 21 Mei 2021 18:51 WIB
Lambang Partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi. (Foto: Ist)
Lambang Partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemilihan Umum Myanmar yang ditunjuk junta akan membubarkan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi. Pembubaran itu merujuk pada tuduhan kecurangan yang diduga dilakukan partai tersebut.

Media setempat, Myanmar Now menjelaskan, keputusan itu diambil saat pertemuan dengan partai politik yang diboikot oleh banyak pihak. Termasuk NLD.

Seorang juru bicara Partai Pembangunan dan Solidaritas Persatuan yang didukung militer mengatakan, pihaknya memiliki perwakilan pada pertemuan itu. Mereka menyebut, pertemuan masih berlangsung hingga Jumat sore (21/5). Sehingga, mereka belum mengetahui hasil pertemuan tersebut.

Baca juga : Penuhi Kebutuhan Lebaran, Pertamina Tambah 3 Juta Tabung LPG 3 Kg Se-Sulawesi

Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintahan bersama yang dibentuk terkait rencana pembubaran tersebut.

NLD didirikan pada 1988 oleh Suu Kyi bersama sejumlah rekannya. Partai itu lalu memenangkan mayoritas kursi di parlemen pada Pemilu 1990.

Kendati demikian, Myanmar yang saat itu juga berada dalam pemerintahan junta militer tidak mengakui kemenangan tersebut. Butuh waktu hingga tahun 2015 sampai akhirnya NLD meraih kekuasaan.

Baca juga : Nekat Pulang Dari India, WN Australia Bisa Dipenjara Dan Kena Denda Rp 736 Juta

Setelah memperoleh kemenangan telak dalam pemilu. Saat ini, Suu Kyi berada dalam tahanan dan didakwa dengan sejumlah dakwaan yang membuatnya terancam hukuman hingga 14 tahun penjara.

Seperti diketahui, Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintah sipil dalam kudeta 1 Februari 2021. Militer menuduh NLD melakukan kecurangan untuk memperoleh kemenangan telak dalam pemilu yang diselenggarkan pada November tahun lalu.

Sejak kudeta itu, militer Myanmar telah menewaskan lebih dari 800 orang. Sebagai respon represif terhadap gelombang protes yang meletus sejak kudeta. Selain itu, militer Myanmar juga harus menghadapi kelompok etnis bersenjata di dekat wilayah perbatasan. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.