Dark/Light Mode

Wamenlu AS Wendy Sherman Ajak Pemuda ASEAN Perangi Krisis Lingkungan

Senin, 31 Mei 2021 19:46 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman. (Foto RM.id/Kemlu RI)
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman. (Foto RM.id/Kemlu RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Wendy Sherman mengaku senang bisa mengunjungi Asia Tenggara, dalam perjalanan dinas luar negeri pertamanya dengan jabatan tersebut. Sebab, kawasan itu memiliki jumlah populasi anak muda yang sangat banyak dibandingkan dengan wilayah lain di dunia.

Sherman menyebut, 10 negara di Asia (ASEAN) bila digabung mewakili 650 juta penduduk di dunia, dan menjadi populasi terbesar ketiga di seluruh dunia. Dari 650 juta penduduk tersebut, 60 persen di antaranya adalah pemuda berusia di bawah 35 tahun.

Dengan sumber daya itu, ia mengajak para pemuda memerangi perubahan iklim dan krisis lingkungan dalam diskusi bertema Creating a Green Future for Southeast Asia di Pusat Kebudayaan AS, @america, di Pasific Place, Senin (31/5/2021).

Diskusi mengenai kepemimpinan anak muda dalam melindungi lingkungan siang itu menghadirkan narasumber tiga alumni program Youth Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) asal Indonesia, Filipina dan Myanmar.

Baca juga : Bawaslu-Kemenpora Bersinergi Ajak Pemuda Aktif Awasi Pemilu

Perempuan pertama Wakil Menlu AS itu menilai, para pemuda di ASEAN memiliki peran yang sangat besar dalam upaya mengatasi perubahan iklim. "Sebagai pemimpin di kawasan sekaligus anggota YSEALI, anda memainkan peran besar dan perlu bekerja keras melampaui batas wilayah untuk mengatasi krisis iklim," tegas Sherman.

Ketiga alumni YSEALI dalam pertemuan itu adalah pemerhati sekaligus aktivis pencegah banjir dari Myanmar Hnin Phyu Sin, Aktivis konservasi hutan dari Filipina Kier Pitogo dan aktivis pencegah polusi lingkungan dari Indonesia Margaretha Quina.

"Anda bertiga memiliki semangat yang luar biasa dan berani mengajak publik dan pemerintah untuk menjaga lingkungan," ujar Sherman.

Bagi Hnin, menjaga lingkungan agar bebas banjir tidak sebatas menjaga hutan dan mencegah warga buang sampah sembarangan.

Baca juga : Wamenag Ajak Pemuda Kristen Ikut Perkuat Moderasi Beragama

"Kita harus menyadarkan orang-orang bahwa pilihan mereka untuk menggunakan bahan bakar fosil dan juga alat elektronik berlebihan bisa meningkatkan suhu global yang berujung pada makin banyaknya kasus banjir," ujar Hnin.

Hal ini diamini Margaretha. Dia menyebut polusi bisa membawa dampak beruntun yang akan membuat bumi makin rusak. "Saya akan berupaya mengajak pemerintah dan masyarakat untuk tidak melulu bergantung pada bahan bakar fosil dan beralih pada pilihan yang lebih ramah lingkungan," sahutnya.

Sementara bagi Pitogo, anak muda saat ini  makin banyak yang sadar menjaga lingkungan. "Upaya saya, misalnya, menjaga hutan di selatan Mindanao kini didukung banyak anak muda. Dan gerakan ini menggerakkan pemerintah untuk lebih memperhatikan hutan," ujar Pitogo.

Menurutnya, menjaga hutan jangan sampai menunggu penghuni hutan menjadi punah. "Jika menunggu punah, itu sudah terlambat," tegasnya.

Baca juga : Kementerian KKP Ajak Pemprov Sumbar Kembangkan Potensi Udang

Dalam kesempatan itu dia mengapresiasi para pemuda yang telah mencoba membantu mengatasi perubahan iklim melalui aksi-aksi nyata tanpa diperintah terlebih dahulu. Untuk itu, ke depan, ia mengajak generasi muda lainnya di seluruh dunia untuk mengambil langkah lebih nyata dan mendorong pemerintah di negara masing-masing untuk mewujudkan ambisi memerangi krisis iklim.

Dalam upaya melawan perubahan iklim tersebut, Sherman juga menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk mencapai nol persen emisi karbon pada 2050. Komitmen untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim itu juga menjadi prioritas dan poin utama dari kebijakan luar negeri AS.

Untuk mencoba mewujudkan ambisi tersebut, AS berupaya melipatgandakan pendanaannya pada penanganan iklim di negara-negara berkembang pada 2024. "Saya ingin menegaskan kembali bahwa AS akan selalu menjadi mitra Anda, negara Anda dan ASEAN dalam mengejar ambisi mengatasi perubahan iklim dan menjamin masa depan Anda dan generasi di masa mendatang," tutup Sherman. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.