Dark/Light Mode

Malaysia Siapkan Jerat Hukum Untuk Penyebar Hoax Vaksin

Jumat, 4 Juni 2021 16:26 WIB
PM Malaysia Muhyiddin Yassin (Foto: Instagram)
PM Malaysia Muhyiddin Yassin (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Malaysia kini tengah mempertimbangkan pemberian sanksi hukum bagi kelompok anti vaksin di negaranya, jika mereka terbukti menyebar hoax vaksinasi, yang menentang Program Nasional Vaksinasi Covid-19.

Langkah tersebut diambil, di tengah upaya Malaysia mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Baca juga : Lockdown Total, Malaysia Siapkan Penjara Bagi Pendatang Tak Berdokumen

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin bahkan sudah meminta Komite Khusus Penjamin Akses Ketersediaan Vaksin (JKJAV), untuk mempelajari kemungkinan mewajibkan vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat, jika jumlah orang yang teregistrasi dalam daftar vaksinasi masih jauh dari jangkauan kekebalan komunal.

“Saya harap, hal tersebut bisa meningkatkan kecepatan vaksinasi. Yang terpenting saat ini, jangan ada orang yang tidak mau divaksin,” ujar Muhyiddin, usai mengunjungi pusat vaksinasi di Malaysian International Trade and Exhibition Center (MITEC), Jumat (4/6). Bersama Menteri Program Imunisasi Nasional Khairy Jamaluddin dan Menteri Kesehatan Adham Baba.

Baca juga : Ibu Kota Negara Masih Nol

“Saya tidak mau, warga Malaysia yang divaksin hanya separuh dari total populasi, dan sebagian lainnya menolak. Karena itu akan memiliki konsekuensi,” tegasnya.

Saat ini, jumlah warga Malaysia yang sudah mendaftar vaksinasi Covid, mencapai angka 13 juta. Namun, angka tersebut masih separuh dari target, yang diharapkan dapat menyukseskan program imunisasi nasional.

Baca juga : Disuruh Siapkan 3 M Untuk Hotma Sitompul, Pejabat Kemensos: Kok Mahal Sekali?

“Kami akan terus mengerahkan klinik swasta untuk membantu program vaksinasi nasional. Saat ini, Malaysia memiliki 8.000 klinik swasta. Kalau mereka dilibatkan, cakupan vaksinasi bisa menjadi lebih luas,” jelas Muhyiddin.

Dalam kesempatan tersebut, Muhyiddin juga membantah kabar yang menyebut stok vaksin di Malaysia sudah habis. Lebih dari 100 persen stok vaksin telah diamankan pada tahun lalu. Jumlahnya dipastikan akan terus bertambah, untuk mengakselerasi program vaksinasi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.