Dark/Light Mode

Duta Besar Indonesia Untuk Swiss Muliaman Hadad

Silaturahmi Dengan Pengusaha Restoran Indonesia

Jumat, 11 Juni 2021 08:40 WIB
Dubes Muliaman Hadad (ketiga kanan) berpose usai berbincang-bincang dengan pengusaha restoran Indonesia di  Swiss. (Foto: KBRI)
Dubes Muliaman Hadad (ketiga kanan) berpose usai berbincang-bincang dengan pengusaha restoran Indonesia di Swiss. (Foto: KBRI)

 Sebelumnya 
Tantangan utama berikutnya, yaitu kebutuhan sumber daya manusia/tenaga juru masak (chef) profesional, serta tenaga manajerial sebagai manajer restoran.

Para pengusaha restoran tersebut mengharapkan bantuan KBRi untuk dapat mencari jalan keluar untuk tantangan yang dihadapi tersebut.

Pemilik restoran Bali Palace Indonesia, Lilih mengatakan, setelah dilonggarkannya aturan pembatasan, pelanpelan pengunjung mulai kembali ke restorannya.

Baca juga : PKS Pengen Kuasai Kandang Banteng

Restoran Bali Palace Indonesia, yang terletak strategis di tengah kota dan pusat kuliner, sudah kembali beroperasi menyajikan berbagai masakan indonesia, seperti bakso malang, mie ayam, gado-gado, siomai, nasi uduk, batagor, Soto Betawi, rendang, nasi kuning dan gudeg Yogya. Restoran ini juga memberikan sudut pojokan di restoran untuk etalase display dan retail produk Indonesia.

Pemilik restoran Bali indonesia Evi mengaku, pengunjungnya sudah kembali ramai dan dapat menikmati hidangan masakan Indonesia, dengan menu anda lannya seperti nasi Bali, nasi Padang, laksa dan gado-gado. Makanan ini juga cocok dengan lidah orang asing, non Indonesia. “Konsumen lebih dari 80 persen adalah warga negara asing” ujar Evi.

Sementara Vivi, Pemilik Restoran Sendok Garpu mengatakan, biasanya orang asing di Swiss menyukai dan menanyakan menu nasi goreng, sate dan rendang. Vivi juga curhat tentang sulitnya mendatangkan chef profesional indonesia, pengadaan logistik bumbu yang cukup mahal, serta kebutuhan sumber daya manusia manajerial restoran.

Baca juga : Ingatkan Diaspora Indonesia Amalkan Nilai Pancasila

Selama masa pandemi, para pengusaha makanan Indonesia di sini tetap menjual dan menerima pesanan take away atau delivery, dan melakukan promosi melalui media sosial, serta memulai usaha catering untuk pernikahan.

Dubes Muliaman pun mengapresiasi para pelaku usaha itu. “Kita perlu belajar dari Thailand, bagaimana para pemangku kepentingan membantu ribuan restoran Thailand di luar negeri,” kata Dubes Muliaman.

Tentu saja, Dubes Muliaman menyambut baik keinginan dari para pengusaha makanan di Swiss untuk melakukan pro mosi kuliner indonesia agar eksis, kompetitif dan terkenal di Swiss. Pihaknya akan mencari solusi terbaik terhadap tantangan yang dihadapi para pengusaha Swiss.

Baca juga : Indonesia Bukan Satu-satunya Negara Yang Batal Pergi Haji Tahun Ini

Selain berdiskusi mengenai bisnis kuliner, pertemuan juga membahas potensi masuknya produk kuliner Indonesia ke salah satu retail terbesar di Swiss. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.