Dark/Light Mode

Ilmuwan Malaysia: Studi Vaksin Sinovac Untuk Anak Usia 3-17 Tahun Sudah Mendesak

Sabtu, 12 Juni 2021 13:30 WIB
Ilustrasi vaksin Covid Sinovac (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Ilustrasi vaksin Covid Sinovac (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ilmuwan Malaysia kini tengah mendesak regulator obat-obatan di negara tersebut, untuk segera melakukan studi terhadap penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac untuk anak dan remaja usia 3-17 tahun.

Mengingat Sinovac Biotech Ltd selaku produsen vaksin tersebut, sudah merekomendasikan penggunaan vaksin Covid untuk kelompok usia tersebut.

"Jangan ditunda lagi. Jangan tunggu kasus Covid pada anak-anak meningkat," ujar mantan Presiden Asosiasi Medis Malaysia, Dr. NKS Tharmaseelan seperti dikutip New Straits Times, Sabtu (12/6).

Baca juga : Dimulai Hari Ini, Vaksinasi Covid Untuk Warga DKI Usia 18 Tahun Ke Atas

"Pandemi masih menggila, dan akan segera mencapai 1 juta kasus dengan tingkat infeksi saat ini. Kita tidak dapat hidup tanpa vaksin Covid-19. Segera ambil, beri, dan promosikan. Jadikan vaksinasi sebagai program wajib, karena mempengaruhi kesehatan bangsa," kata mantan Presiden Asosiasi Medis Malaysia itu.

Apalagi saat ini, ujar Tharmaseelan, WHO telah menjamin dan merekomendasikan aspek keamanan vaksin Sinovac. Efektivitas vaksin Sinovac dalam mencegah penyakit Covid bergejala pada mereka yang telah divaksin, disebut mencapai angka 51 persen. Dan mampu menangkis risiko gejala parah dan rawat inap hingga 100 persen.

Dalam sebuah penelitian di Kota Serrana di Negara Bagian Sao Paulo, Brasil Tenggara yang berpenduduk 45 ribu jiwa, terlihat penurunan jumlah kasus kematian hingga 95 persen, setelah pihak berwenang mengklaim telah memvaksinasi hampir seluruh orang dewasa di wilayah tersebut.

Baca juga : China Izinkan Vaksin Sinovac Untuk Anak Usia 3-17 Tahun

"Jadi, kenapa menunggu lebih lama lagi? Bahkan kalaupun tidak mencegah penyakit, vaksin pasti akan melindungi sampai batas tertentu, dari keparahan penyakit. Ini mungkin pilihan hidup dan mati," tutur Tharmaseelan.

Associate Professor dari Universiti Putra Malaysia Dr Malina Osman sependapat dengan Tharmaseelan. Menurutnya, Badan Regulasi Farmasi Nasional (NPRA) harus melihat penggunaan vaksin Sinovac, untuk mereka yang berada dalam kelompok usia 3 hingga 17 tahun.

Menurutnya, pada saat krisis ini, prioritas vaksin tidak hanya untuk mengurangi jumlah orang yang terinfeksi atau kematian. Tetapi juga untuk melindungi semua individu dari infeksi.

Baca juga : Sinar Mas Land Gelar Vaksin Dosis Kedua Untuk Lansia Dan Pegiat Masjid

"Jika data yang ada di China mendukung vaksin yang akan digunakan untuk kelompok usia masing-masing, saya akan merekomendasikannya untuk dipelajari oleh NPRA, dan selanjutnya ditawarkan kepada publik juga," kata Malina, yang juga Pakar Epidemiologi dan Biostatistik.

"Meskipun jumlah mereka yang terinfeksi atau meninggal pada kelompok usia yang lebih muda tidak menonjol seperti pada kelompok yang lebih tua, kelompok-kelompok ini berpotensi menjadi sumber penularan. Karena kebanyakan dari mereka biasanya menjadi perantara virus, namun tampak sehat. Atau hanya bergejala ringan," lanjutnya.

Langkah ini juga diyakini sebagai salah satu cara menuju kekebalan komunal, sehingga sektor pendidikan dapat dilanjutkan sesegera mungkin. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.