Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Oposisi Demo Tuntut PM Malaysia Mundur
Pendukung Pemerintahan Muhyiddin Sudah Rontok
Selasa, 3 Agustus 2021 05:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gelombang unjuk rasa mendesak Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin terus bergulir. Setelah anak muda, kemarin giliran anggota parlemen dari kubu oposisi menggelar protes.
Anggota dewan dari partai oposisi berkumpul di Merdeka Square, Kuala Lumpur, setelah polisi melarang mereka masuk ke Gedung Parlemen, Senin (2/8/2021). Dalam orasinya, mereka menyerukan pembukaan kembali parlemen.
Media lokal The Star memberitakan, para anggota parlemen tersebut bergerak menuju Gedung Parlemen yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Merdeka Square. Sejumlah polisi berjaga mengamankan aksi itu. Sambil berjalan kaki, para politisi itu berteriak meminta Muhyiddin mundur.
Baca juga : Komisi I DPR: Keamanan Digital Komponen Penting Pertahanan Negara
“Mundur, Muhyiddin,” dan “Muhyiddin seorang pengecut.” Anwar Ibrahim hadir dalam unjuk rasa itu.
“Kami berkumpul di sini untuk mengatakan bahwa jika dilihat dari jumlah anggota parlemen (pendukung), pemerintahan Muhyiddin sudah runtuh hari ini (kemarin),” ucap pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, dilansir Reuters, Rabu (2/8).
Dia mengatakan, beberapa partai telah mengungkapkan keinginan mereka untuk meninggalkan koalisi pemerintahan, Perikatan Nasional (PM).
Baca juga : Di Malaysia, Darurat Corona Berujung Jadi Darurat Politik
“Dengan 107 orang yang ada di sini, plus beberapa tambahan lainnya, pemerintahan (Muhyiddin) sudah runtuh,” ungkap Anwar, yang meminta rekan-rekannya bubar.
Penundaan sidang parlemen, menurut Anwar, sebagai bentuk ketakutan Muhyiddin terhadap mosi tidak percaya yang akan diajukan kubu oposisi.
Wakil Ketua Partai Amanah Salahuddin Ayub menuding, Muhyiddin ketakutan menghadapi para anggota parlemen.
Baca juga : Syarief Hasan: Ini Bukti Pemerintah Dengarkan Suara Rakyat
“Dia (Muhyiddin) tidak berani menghadapi kami di sidang parlemen. Dia akan terus menunda pertemuan parlemen,” sindir Salahuddin kepada Malay Mail, Minggu (1/8/2021).
Salahuddin menganggap Muhyiddin telah kehilangan kredibilitas, kehormatan dan sedang dalam perang terbuka dengan Yang di-Pertuan Agong.
Muhyiddin memang membuat kecewa Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, karena memutuskan mencabut status darurat nasional pada Jumat (30/7). Raja Malaysia mengeluarkan teguran yang jarang terjadi karena mencabut status darurat nasional tanpa persetujuan raja. Sultan meminta pencabutan lockdown itu harus disidangkan di parlemen. Namun, Pemerintahan Muhyiddin menyatakan hal itu tidak perlu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya