Dark/Light Mode

Tuding Washington Jadi Sumber Penderitaan Afghanistan

Khamenei: AS Srigala Licik

Senin, 30 Agustus 2021 06:20 WIB
Pemimpin Tertinggi Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Foto : AFP).
Pemimpin Tertinggi Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Foto : AFP).

 Sebelumnya 
Pasukan militer Inggris resmi meninggalkan Kabul, Afghanistan, Sabtu malam (28/8). Kepergian kelompok terakhir pasukan Inggris tidak lama setelah Amerika Serikat mengabar­kan adanya informasi ancaman lanjutan di Afghanistan selama tiga hari mendatang.

Inggris memutuskan memang­gil semua pasukannya, dan mengakhiri 20 tahun bertugas di Afghanistan.

Pesawat militer Inggris meninggalkan Kabul setelah mengevakuasi lebih dari 15 ribu orang dalam 2 minggu terakhir,pasca Taliban mengambil alihpemerintahan Afghanistan pertengahan bulan.

Baca juga : Ledakan Di Dekat Bandara Kabul, Afghanistan Kembali Terjadi

Jumlah itu termasuk 5.000 warga negara Inggris dan lebih dari 8.000 warga Afghanistan yang bekerja untuk Inggris, dan keluarga mereka, serta banyak orang yang sangat rentan. Selain itu, ada 2.200 anak yang ikut dievakuasi Inggris.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengingatkan, situasi Kabul menjelang batas akhir evakuasi AS masih sangat ber­bahaya.

Dalam briefing, Sabtu (28/8), Biden telah menerima informasi dari Komandan Militer AS, soal kemungkinan adanya serangan besar dalam 24-36 jam ke depan.

Baca juga : Mantan Menteri Afghanistan Kini Jadi Kurir Gowes Di Jerman

Pemerintah AS juga meminta warganya segera menjauhi area bandara, menyusul ancaman bom berikutnya. Pernyataan Biden beberapa jam setelah Pentagon mengatakan, dua to­koh terkemuka ISIS tewas dan satu lagi terluka dalam serangan pesawat tak berawak AS di Afghanistan.

Serangan itu merupakan lang­kah pembalasan AS setelah dua serangan bom bunuh diri ISIS pada Kamis (26/8). Insiden itu menewaskan 13 anggota militer AS dan sekitar 170 orang lainnya di luar bandara Kabul.

“Serangan ini bukan yang terakhir,” kata Biden dalam pernyataannya, sembari bersumpahuntuk memburu siapa pun yang terlibat dalam serangankeji itu dan membuat mereka dihukum atas kesalahan yang dilakukan. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.