Dark/Light Mode

Kembali Darurat Corona

Singapura, Pelajarilah Indonesia

Selasa, 28 September 2021 08:05 WIB
Kasus Corona di Singapura melonjak. (Foto: Getty Images)
Kasus Corona di Singapura melonjak. (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama ini, banyak hal yang kita pelajari dari kemajuan ekonomi Singapura. Tapi, sekarang, Singapura yang sedang didera badai Corona, sudah sewajarnya mempelajari bagaimana Corona di sini bisa dikendalikan dengan begitu cepat.

Corona di Singapura kembali ngamuk. Dikutip dari Channel News Asia, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengonfirmasi ada 1.939 kasus baru pada Minggu (26/9). Lonjakan kasus ini disebabkan Corona varian Delta.

Jumlah kasus harian itu terdiri dari 1.536 kasus komunitas, dan 398 asrama khusus. Ada juga penambahan 5 kasus impor pada hari yang sama. Dengan begitu, total kasus Corona di Singapura mencapai 87.892 kasus. Kasus kematian juga bertambah. Dari 70 menjadi 78 jiwa. Sebanyak 23 jiwa hanya terjadi di sepanjang September.

Baca juga : Kalahkan Singapura 2-1, Timnas Wanita Indonesia Lolos Ke Final

MOH juga mencatat ada 1.203 pasien yang masih dirawat di rumah sakit per Minggu (26/9). Sebagian besar dari mereka dengan kondisi baik dan dalam pengawasan tenaga kesehatan. Terdapat juga 172 kasus dengan gejala serius yang membutuhkan oksigen, dan 30 lainnya dalam kondisi kritis di ICU.

Dari total kasus dengan gejala serius, sebanyak 168 di antaranya berusia di atas 60 tahun.

Padahal, program vaksinasi di Singapura cukup tinggi. Per Sabtu (25/9), 82 persen warganya telah menerima dua dosis vaksin. Sementara 85 persen lainnya baru disuntik dosis pertama. Di bawah program inokulasi nasional, Singapura sudah memberikan lebih dari 9 juta dosis vaksin. Di antaranya 4,47 juta orang telah divaksinasi lengkap.

Baca juga : Jangan Sampai Pemerintah Indonesia Rugi Dua Kali

Dari lonjakan kasus ini, terdapat klaster besar di pusat grosir Pasir Panjang: 64 kasus. Badan Makanan Singapura (SFA) sampai harus menutup selama tiga hari mulai 27-30 September untuk sterilisasi. Penutupan dilakukan setelah pemerintah mendeteksi kasus Corona di antara pegawai dan pengunjung pusat grosir tersebut.

Untuk menekan penyebaran Corona, Singapura kembali memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. Pembatasan terbaru mulai berlaku pada kemarin dan akan berlangsung hingga 24 Oktober. Warga lanjut usia juga diimbau tidak mengunjungi rumah ibadah.

Melonjaknya kasus Corona berdampak pada rumah sakit di Singapura. Pasien Corona antre masuk rumah sakit. Jika kasus Corona tidak turun juga, rumah sakit Singapura akan kolaps. Pemerintah Singapura juga sudah meminta pasien Corona yang bergejala ringan untuk isolasi mandiri di rumah.

Baca juga : Digitalisasi Sektor Keuangan Sudah Menjadi Mainstream Di Indonesia

Menteri Perdagangan Singapura yang juga salah satu Ketua Gugus Corona, Gan Kim Yong mengatakan, pengetatan pembatasan menjadi keputusan yang sangat sulit, mengingat dampaknya pada bisnis dan masyarakat. Tetapi kebijakan tersebut diharapkan bisa menekan pengebaran Corona.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.