Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Para Dubes Uni Eropa Rame-rame Buka Climate Diplomacy Week

Selasa, 12 Oktober 2021 10:45 WIB
Para Dubes Uni Eropa Rame-rame Buka Climate Diplomacy Week

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang gelaran konferensi iklim global COP26 di Glasgow akhir Oktober nanti, para Duta Besar (Dubes) negara-negara Uni Eropa kompak membuka Climate Diplomacy Week 2021 di Jakarta, Senin (11/10/2021).

Dubes Uni Eropa Vincent Piket, Dubes Denmark Lars Bo Larsen, Dubes Jerman Ina Lepel, dan Dubes Polandia Beata StoczyƄska membuka acara ini. Mereka mengajak masyarakat Indonesia bertindak mencegah perubahan iklim yang berdampak ke seluruh negara.

Aksi mengubah iklim ini bisa dimulai dari hal sederhana, seperti menggunakan transportasi publik, hingga menyediakan pendanaan bagi proyek-proyek hijau dan berkelanjutan.

Baca juga : Para Dubes Uni Eropa Buka Climate Diplomacy Week Di Indonesia

Dubes Piket mengingatkan, efek perubahan iklim terbukti nyata di berbagai kawasan dunia, mulai dari Eropa, China hingga Amerika Serikat. Inilah mengapa diplomasi iklim penting karena komunitas internasional harus bergerak bersama demi mengurangi emisi.

"Kita harus mengambil aksi-aksi tegas dan kita harus melakukannya sekarang juga," ujar Dubes Vincent, Senin (11/10), saat membuka event virtual.

Dubes Piket turut menyorot laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun ini. Laporan itu menunjukkan, manusia memang berperan dalam perubahan iklim.

Baca juga : Pembangunan Ethiopia, Bukti Nyata Kesuksesan Diplomasi Ekonomi

Indonesia juga dinilai sebagai mitra penting dalam diplomasi iklim. Dubes Vincent menyatakan, banyak peminat dari Indonesia dalam isu ini. "Sama pentingnya, saya perlu sampaikan bahwa ada banyak partner dari Indonesia yang bergabung lewat pemerintahan, kelompok komunitas, individual, dan masyarakat sipil," ujarnya.

Sementara Dubes Larsen menyebut, investasi hijau semakin populer di dunia internasional. Denmark mencontohkan, telah berdiskusi dengan PLN terkait teknologi terbarukan. "Kami melihat banyak peluang-peluang pendanaan hijau di Indonesia," ujarnya.

Menurut Larsen, hal itu juga lebih efektif secara pendanaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.