Dark/Light Mode

8 Nama Muncul Bakal Pengganti Theresa May

Pasar Taruhan Unggulkan Boris Johnson Jadi PM Inggris

Senin, 27 Mei 2019 13:29 WIB
Foto The Sun
Foto The Sun

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan pengunduran dirinya, Partai Konservatif yang berkuasa menentukan, pengganti May akan resmi menduduki jabatan itu pada 20 Juli mendatang. Siapa yang akan menjadi perdana menteri baru? Muncul delapan nama calon di pasar taruhan.

Mengutip CNBC International dan The Sun, Mantan Menteri Luar Negeri Boris Johnson diunggulkan menduduki posisi itu daripada mantan Menteri Pertahanan Gavin Williamson dan anggota parlemen Tory, Johnny Mercer. Menurut Ketua Partai Konservatif Brandon Lewis, pencalonan pemimpin partai akan dibuka hingga 10 Juni mendatang.

Baca juga : Pengganti Theresa May Diumumkan Juli

Nantinya partai akan memilih di antara dua kandidat teratas dan hasilnya akan diumumkan sebelum masa reses parlemen musim panas tahun ini. Johnson adalah salah satu tokoh paling menonjol dari kampanye Brexit resmi pada 2016, di mana pasar taruhan. Dia memiliki kemungkinan 40 persen untuk memenangkan posisi itu.

"Secara historis, dalam perlombaan memperebutkan kepemimpinan, Konservatif biasanya bukan yang terdepan, tetapi calon lemah (underdog) yang cenderung menang," kata Jordan Rochester, ahli strategi valuta asing di Nomura.

Baca juga : PM Mahathir Berkomitmen Eratkan China Dan Malaysia

Calon lainnya yang diperkirakan mungkin menang oleh pasar taruhan termasuk mantan Menteri Brexit Dominic Raab. Dia kemungkinan menang 14 persen. Menteri Lingkungan Hidup Michael Gove, mantan pemimpin House of Commons Andrea Leadsom, dan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt masing-masing memiliki kemungkinan tujuh persen untuk menggantikan May.

Sedangkan kemungkinan bagi Menteri Pembangunan Internasional Rory Stewart dan Menteri Pertahanan Penny Mordaunt mendapatkan posisi tersebut sebesar empat persen, sementara Menteri Dalam Negeri Sajid Javid berpeluang tiga persen. Untuk mengadakan perlombaan memperebutkan kepemimpinan secara penuh, harus ada setidaknya tiga orang yang bersaing untuk menjadi perdana menteri.

Baca juga : Nepal Berdarah, Tiga Ledakan Tewaskan 4 Orang

Perlombaan memperebutkan kepemimpinan atau kontes kepemimpinan berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap pertama, anggota parlemen Konservatif mempertimbangkan apakah mereka ingin mengajukan nama mereka sendiri. Pada 2016, para kandidat membutuhkan dukungan dari setidaknya dua anggota parlemen lainnya untuk memungkinkan mereka mencalonkan diri. Semua kandidat akan mengadakan serangkaian pidato atau debat, acara yang kadang-kadang disebut sebagai husting, di mana mereka menyusun rencana hingga apa yang ingin mereka capai sebagai perdana menteri.

Anggota parlemen kemudian akan memberikan suara dalam serangkaian putaran untuk menyeleksi kandidat. Di setiap putaran, kandidat dengan suara paling sedikit dieliminasi dari pencalonan sampai hanya dua yang tersisa. Pada tahap kedua dari kontes itu, keanggotaan partai yang lebih luas diundang untuk memilih kandidat mana yang menurut mereka paling cocok. May menyatakan mundur sebagai PM, Jumat (24/5). Pengumuman itu muncul setelah anggota parlemen Inggris menolak memberikan suara untuk mendukung kesepakatan Brexit yang digagas May. Proposal Brexitnya telah ditolak sebanyak tiga kali sejak awal tahun lalu. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.