Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Atasi Banjir Sintang
Bersama Masyarakat, Jokowi Tanam Pohon Di Area Bekas Tambang
Kamis, 9 Desember 2021 12:31 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Banjir Sintang bulan November 2021 meninggalkan banyak pertanyaan tentang perbaikan tata kelola lingkungan ke depan. Salah satu solusi yang ditempuh melalui skema Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).
RHL diharapkan menjadi instrumen yang berdayaguna dalam format tata kelola berbasis bentang alam. Tata Kelola bentang alam yang bersinergi dengan tata ruang adalah upaya tak terelakkan dalam menangani Daerah Tangkapan Air (DTA) banjir seluas ± 6.941.735 ha.
Mengatasi banjir Sintang berarti juga menyelamatkan Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sanggau di bawahnya.
Baca juga : Blusukan Ke Kalbar, Jokowi Tanam Pohon Hingga Resmikan Bandara
Kerangka pikir itulah yang dijadikan alasan program pemulihan lingkungan melalui penanaman di Kelurahan Kedabang, Kecamatan Kota Sintang yang dilakukan Presiden Jokowi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Bupati Sintang Jarot Winarno.dan masyarakat pada Rabu (8/12).
Presiden Jokowi pada saat memulai penanaman mengharapkan melalui upaya RHL, daerah tangkapan air (DTA) atau catchment area DAS di hulu Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi yang rusak karena aktivitas pertambangan dan perkebunan bisa pulih kembali. Penanaman pohon juga diharapkan bisa dilakukan di tempat-tempat area bekas tambang lainnya.
Baca juga : Ganjar Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Duduk Bersama Tangani Izin Tambang
"Selain kita akan juga membangun sebuah persemaian di lingkungan Sungai Kapuas dalam rangka penanaman kembali, rehabilitasi kembali hutan-hutan kita yang rusak," ungkap Presiden Jokowi.
Menteri Siti yang turut mendampingi Presiden Jokowi menegaskan bahwa wilayah hulu DAS Kapuas merupakan kawasan resapan air yang harus dilestarikan karena potensi penyimpanan air tahan sebagian besar berasal dari kawasan tersebut.
Baca juga : Menteri Sofyan Serukan Agar Masyarakat Jauhi Rentenir
"Jika kawasan ini rusak, potensi hidrologi yang besar tersebut akan hilang," ujar Menteri Siti.
Rencananya, akan dibangun satu unit persemaian skala besar yang dapat memproduksi bibit 10 juta bibit per tahun untuk RHL di Kalimantan Barat khususnya DTA Kapuas.
Menurutnya pembangunan persemaian ini dapat dilakukan dengan pola public-private partnerships di mana swasta turut serta secara langsung dalam tanggung jawab pemulihan lingkungan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya