Dark/Light Mode

KLHK Dampingi Pembangunan Miniatur Hutan Hujan Tropika Kalsel

Rabu, 31 Juli 2019 10:20 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat mengunjungi hutan hujan tropika di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (30/7). (Foto: Humas KLHK).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat mengunjungi hutan hujan tropika di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (30/7). (Foto: Humas KLHK).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perkotaan, hutan kota tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi peningkatan suhu udara di perkotaan, dan mengurangi pencemaran udara, namun dapat menjadi sarana konservasi eks itu bagi jenis-jenis tumbuhan langka.

Sebagaimana pembangunan hutan kota Miniatur Hutan Hujan Tropika (M2HT) seluas 90 Ha, yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dengan dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Hutan Kota di Kalimantan Selatan ini mulai dirancang dan dibangun pada tahun 2017 melalui pendanaan APBN KLHK seluas 25 ha, di lahan Perkantoran Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. 

Sebuah hamparan lahan yang tadinya terbuka dan gersang, namun saat ini seperti kita dapat saksikan bersama, menjadi hamparan pepohonan yang rindang dan menyejukkan", tutur Menteri LHK, Siti Nurbaya, saat menghadiri Serah Terima Hutan Kota dari KLHK ke Pemprov Kalsel, di Banjarbaru Kalimantan Selatan (30/7).

Baca juga : Menteri LHK Apresiasi Revolusi Hijau Kalimantan Selatan

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menyampaikan, hutan kota M2HT merupakan wujud komitmen pemprov Kalsel, untuk melestarikan kekayaan hutan tropis di Kalimantan, serta upaya memperbaiki paru-paru dunia yang mulai rusak. 

Oleh karena itu, dalam perkembangannya hutan kota mulai ditanami jenis Ulin dan Meranti, sebagai jenis endemik wilayah Kalimantan. Sebelumnya, hutan kota ini didominasi tanaman fast growing species, seperti Mahoni, Trembesi, Jabon, dan Sengon. Komitmen ini mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari Menteri Siti.

"Hutan hujan tropis Indonesia merupakan kedua terbesar di dunia setelah negara Brazil. Saya kira ini sangat penting, dan saya menugaskan kepada kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK, untuk terus mendampingi pembangunan MH2T", lanjut Menteri Siti bangga.

Salah satu aksi nyata dukungan KLHK terhadap M2HT, dalam acara ini Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (P3H) BLI KLHK, menyerahkan bantuan. Menyerahkan 10 jenis bibit tanaman meranti unggul hasil teknologi KoFFCoS (Komatsu FOERDIA Fogging Cooling Sistem) sebanyak 500 batang kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel. 

Baca juga : Sepasang Harimau Sumatera; Bonita dan Atan Bintang Dilepasliarkan di Riau 

Penyerahan bibit ini dilakukan secara simbolis oleh Menteri Siti kepada Gubernur Kalsel. Penyerahan bibit selanjutnya akan dilakukan bertahap, dari target penyerahan sebanyak kurang lebih 100 jenis tanaman Meranti.

Sementara itu, Kepala BLI KLHK, Agus Justianto, yang hadir mendampingi Menteri LHK, menuturkan, BLI akan memberikan panduan dan pendampingan dalam pemilihan bibit unggul untuk areal yang belum ditanam dan pendampingan dalam pemeliharaan tanaman.  "Selain itu lessons learned dari program ini akan direplikasi pada daerah lain untuk membangun miniatur-miniatur hutan hujan tropika lainnya", lanjutnya.

Kegiatan pendampingan ini menurut Agus, turut mendukung pencapaian target BLI dalam penyebaran hasil litbang, karena tanaman yang ada berasal dari jenis-jenis unggul yang sesuai dengan kondisi lapangan. "Kami juga berharap akan terjalin kerjasama sejenis dengan Pemda yang lain, sehingga target program rehabilitasi hutan dan lahan dapat cepat tercapai", pungkas Agus penuh semangat.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, BLI KLHK melalui peneliti P3H, Henti H. Rachmat, telah memberikan asistensi tentang pembangunan M2HT mulai dari teknik penyiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan monitoring yg diperlukan. Saat ini pengembangan yang dilakukan di M2HT, baru terbatas pada jenis-jenis famili Dipterokarpa.

Baca juga : Rehabilitasi Hutan dan Lahan Perlu Sinergi Semua Pihak

Turut hadir dalam acara ini Penasehat Senior Menteri LHK, Inspektur Jenderal KLHK, Sekretaris Direktorat Jenderal PDASHL KLHK, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, perwakilan P3H BLI KLHK, para Kepala UPTD Provinsi Kalsel, dan para Kepala UPT KLHK lingkup provinsi Kalsel. [ADV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.