Dark/Light Mode

RI Komitmen Kendalikan Dan  Stabilisasi Suhu Bumi

Kamis, 22 Juli 2021 12:12 WIB
Wamen KLHK Alue Dohong saat memberikan keterangan Media Briefing FoLU, Rabu (217/2021). (Foto: Humas Kementerian LHK)
Wamen KLHK Alue Dohong saat memberikan keterangan Media Briefing FoLU, Rabu (217/2021). (Foto: Humas Kementerian LHK)

 Sebelumnya 
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Laksmi Dhewanthi merincikan, dalam mendukung target FoLU Net Sink, pihaknya memiliki sejumlah strategi utama aksi mitigasi penurunan emisi GRK dari sektor kehutanan. Antara lain, pertama, perbaikan sistem pengelolaan sumber daya lahan dan hutan dengan membentuk Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di semua wilayah hutan. Kedua, peningkatan adopsi praktik pengelolaan hutan lestari di hutan produksi. Ketiga, percepatan pembangunan hutan tanaman industri dan hutan rakyat serta pemanfaatan kayu perkebunan untuk memenuhi permintaan kayu. Keempat, optimasi perencanaan tata ruang, pemanfaatan lahan tidak produktif serta peningkatan produktivitas dan intensitas penanaman lahan. Kelima, konservasi dan peningkatan rosot karbon melalui restorasi ekosistem hutan produksi, dan rehabilitasi lahan penghentian pemberian perijinan berusaha baru atau konsesi di lahan gambut. Dan,  keenam, perbaikan sistem pengelolaan lahan gambut. 

Baca juga : BPKH Jamin Keamanan Dana Haji Milik Masyarakat

“Sebagai National Focal Point Indonesia untuk UNFCCC, saya berharap setiap sektor dapat mengimplementasikan target NDC sesuai peta jalan yang ditetapkan,” ujar Laksmi.

Baca juga : Stop Kuras Energi, Fokus Kendalikan Pandemi Dan Pulihkan Ekonomi

Sementara itu, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK Ruandha A. Sugardiman, menyampaikan bahwa pemenuhan target serapan karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan merupakan kerja bersama lintas Eselon I.

Baca juga : PLN Peduli Bantu Disabilitas Sukses Buat Kedai Kopi

“Dalam hal ini, kami memantau hasil kegiatan-kegiatan yang mendukung serapan karbon di tapak melalui Sistem Monitoring Hutan Nasional (Simontana) atau NFMS (National Forest Monitoring System) dan integrasinya," pungkasnya. [PCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.