Dark/Light Mode

Fenomena Baru Imigran Muslim Di Negara Barat (3)

Senin, 24 Januari 2022 06:40 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Mereka harus menyesuaikan lingkungan kerja dan lingkungan ibadah, mencarikan jalan keluar terhadap pendidikan agama yang tidak boleh diajarkan anak-anak di sekolah, juga penguburan mayat di luar standar kebiasaan negeri barunya.

Roy menilai fenomena ini memberikan gambaran pluralisme masyarakat imigran muslim di negara-negara maju. Satu sisi mereka sebagai warga negara dunia Barat, tetapi genetik dan warisan karakter mereka masih tetap lengket dengan tradisi ketimuran dan keislamannya.

Baca juga : Fenomena Baru Imigran Muslim Di Negara Barat (2)

Kondisi seperti ini berpotensi menimbulkan masalah politik kenegaraan, karena pada satu sisi mereka harus loyal ke negeri kelahirannya (Eropa atau Amerika), tetapi saat bersamaan mereka juga dituntut harus loyal terhadap sistem nilai keagamaan yang melekat pada dirinya sebagai warisan luhur dari para orang tua mereka.

Sepanjang dalam mengimplementasikan kedua nilai tersebut tidak timbul masalah maka eksistensi imigran muslim itu tidak ada masalah. Situasi akan menjadi lain jika terjadi disharmoni antara keduanya, seperti yang sering terjadi di negara-negara Eropa. Imigran muslim ramai-ramai kembali ke negeri leluhurnya untuk menunaikan Lebaran Idul Ftri atau pada saat libur panjang anak-anak mereka.

Baca juga : Fenomena Baru Imigran Muslim Di Negara Barat (1)

Dampak dan fenomena imigran muslim di dunia Barat sudah banyak dikaji oleh para peneliti, termasuk penulisan buku “Religion and Immigration” yang disusun oleh YY Haddad dan Jane I Smith, John L Esposito.

Dalam buku ini diuraikan lebih mendalam oleh tim editornya, termasuk mengamati fenomena masalah individu muslim dalam kehidupan bermasyarakat. Secara individu ia seorang muslim yang taat, tetapi secara kebangsaan mereka akan bergaul dengan anggota masyarakat yang selama ini sistem politik, agama, dan kepercayaannya berbeda, bahkan cenderung dipertentangkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.