Dark/Light Mode

Tantangan Global Umat Masa Depan (22)

Menjemput Kelas Menengah Santri

Senin, 20 Juni 2022 06:36 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Komunitas pesantren kini sudah mulai merambah kelas menegah Indonesia dalam berbagai segmen. Di antara para santri sudah banyak menyandang bintang (jenderal) di berbagai kesatuan TNI dan Polri, sudah banyak menduduki Rektor di bahkan Menteri, sudah banyak sekali yang menjadi anggota legislative, diplomat karier, menembus peluang karier internasional di manca negara, yang pasti kalau dahulu komunitas sntri kebanyakan hanya mustahiq (penerima zakat) dan paling banter sebagai nadzir (penyelenggara dan pengurus tanah dan harta waqaf) atau mauquf ‘alaih (pengguna hasil keuntungan waqaf produktif yang diterima dari nadzir), kini sudah banyak sebagai muzakki (pembayar zakat) dan sebagai waqif (pemberi waqaf).

Baca juga : Menggagas Ushul Fikih Kebhinnekaan

Di zaman Pak Munawiir Syazali sebagai Menteri Agama, ia menggelontorkan dana yang besar untuk menyekolahkan anak-anak santri ke Eropa dan Amerika Serikat, Kanada, dan tentu saja Timur Tengah. Hasilnya luar biasa. Dengan kemampuan vocab yang dimiliki para santri yang diperolehnya dari Perguruan Tinggi kelas dunia di Barat, menjadikan mereka bisa mengakses mesin-mesin birokrasi strategis seperti Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PU, dan dunia IT lainnya. Efeknya lebih lanjut, santri tidak lagi identic dengan kaum sarungan, yang hanya bisa baca doa dan berzanji.

Baca juga : Menjadi Silent Majority

Kini Kementerian Agama membuka Program khusus yang disebut Madrasah Insan Cendekia, yang sesungguhnya pertama kali dirintis oleh Pak Habibi, kini hasilnya lebih dahsyat. Selain hafal Qur’an juga mampu menyandang predikat alumni terbaik di Universitas terkemuka di Indonesia dan di Luar Negeri. Keunggulan lain para santri ialah ketangguhan nasionalisme, karakter tawadhu’, dan cintanya terhadap perdamaian.

Baca juga : Menggandeng Kearifan Lokal

Harga politik para santri saat ini jauh lebih mahal dari pada periode-periode sebelumnya. Siapapun ingin menjadi pemimpin bangsa, baik legislative daupun eksekutif, sulit diperoleh tanpa mengantongi tiket dari komunitas pesantren. Ke depan, posisi tawar santri akan semakin penting. Selamat kepada para Santri, teruskan perjuangannya: Merdeka!, Allahu Akbar! ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.