Dark/Light Mode
- KAI Group Raih Tiga Penghargaan, Raden Agus: Cambuk Untuk Lebih Baik
- Kemenkumham Banten Resmikan Blok Hunian Maximum Security Lapas Cilegon
- Kronologi Kecelakaan Maut Di Houling PT TMA Angsana, Tewaskan Sopir Truk Tambang
- Silaturahmi Ke Ponpes Roudhotul Mutaallimin Surabaya, Ganjar Dikenal Figur Merakyat Dan Ulet
- MedcoEnergi Raih 4 Penghargaan dari SKK Migas di Ajang ICIUOG 2023
Menghemat Politik Identitas (23)
Mengembangkan Asas Sentripetal

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Dalam ilmu fisika dikenal dua macam pergerakan, yaitu sentripetal dan sentrifugal. Sentripetal adalah pergerakan berbagai subyek dan obyek yang bermuara kepada satu titik sentral; sedangkan sentrifugal adalah pergerakan berbagai subyek dan obyek meninggalkan satu titik sentral. Bangsa yang plural seperti Indonesia yang dipadati pulau-pulau dengan berbagai suku, etnik, agama, dan bahasa, memang sepatutnya mengembangkan konsep kebijakan yang sentripetal, bukannya sentrifugal. Konsep sentripetal hanya bisa dikembangkan di atas asas universal.
Baca juga : Mengeliminir Identitas Pribumi Dan Non-Pribumi
Mengapa konsep ummah begitu cepat dan mudah diterima? Mengapa begitu gampang menembus batas geografis dan merasuk di dalam lapis-lapis budaya masyarakat lokal? Jawabannya karena konsep ummah dibangun di atas asas universal. Konsep ummah Islam mempunyai kekuatan batin sehingga membuat sasaran-sasarannya tidak kuasa menolaknya. Bukan hanya gagasannya masuk akal, tetapi juga sehati dengan masyarakat. Apabila stelsel ummah bersentuhan suatu negeri maka serta merta negeri itu respek dan merelakan diri tunduk di bawah spirit konsep ummah. Asas universal ummah inilah kemudian melahirkan kebudayaan Islam.
Baca juga : Politik Identitas Jender (2)
Kemudahan penetrasi kebudayaan dan peradaban Islam disebabkan karena asas peradabanIslam sangat universal dan seolah tidak menimbulkan ancaman bagi kekuatan-kekuatan lokal. Penerimaan konsep ummah tidak menimbulkan ancaman terhadap pusat-pusat kerajaan dan pemerintahan setempat. Kalaupun ada maka itu memang sejalan dengan nilai-nilai luhur lokal mereka. Para penguasa lokal tetap saja bisa melanjutkan kekuasaan dan pengaruhnya tanpa harus terusik dengan kehadiran orang baru. Uang dihadirkan dalam konsep ummah ialah ajaran, bukan orang.
Baca juga : Politik Identitas Jender
Di antara asa universal ummah ialah:
1) al-ikha, yaitu menjunjung tinggi rasa persaudaraan kemanusiaan antara para pendatang dan penduduk lokal. Program al-ikha’ ini dicontohkan Nabi ketika hijrah ke Madinah. Laki-laki pendatang (muhajirin) dikawinkan dengan perempuan pribumi (anshar). Demikian pula sebaliknya, laki-laki anshar dikawinkan dengan perempuan muhajirin. Akibatnya pembauran genetik yang dampaknya sangat strategis secara psikologis sangat penting. Generasi penerus kedua kelompok tidak direpotkan lagi dengan isu pribumi dan pendatang, karena terjadi pembauran untuh antara keduanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.