Dark/Light Mode

Awal Ketegangan Politik Di Dunia Islam

Kamis, 27 Oktober 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Tiba giliran Amr ibn ‘Ash, menelikung pernyataan itu dengan mengatakan, oleh karena sekarang tidak ada lagi khalifah maka dengan ini kami melegalkan Mu’awiyah sebagai khalifah. Tentu saja pihak Ali tidak menerimanya, maka peperangan pecah kembali. Begitulah seterusnya, hingga Ali mati terbunuh.

Perang Shiffin merupakan perang saudara dalam dunia Islam. Peperangan ini sering disebut fitnah kubra atau fitnah terbesar dalam sejarah umat Islam. Fitnah inilah kemudian melahirkan aliran teologi seperti syi’ah, murji’ah, khawarij, dan simbol ahlu sunnah.

Baca juga : Henoteisme

Apa yang ditampilkan Amr ibn ‘Ash itulah contoh Islam politik. Ia mengecoh lawannya dengan menggunakan simbol Al-Qur’an dan bahasa agama. Ia membakar emosi umat dengan menggunakan ayat dan hadis untuk mencapai kemenangan politik.

Ia memojokkan orang lain dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis. Ia juga menggunakan ayat dan hadis untuk menghilangkan dan membunuh karakter lawan-lawan politiknya. Abu Musa al-Asy’ary dapat dikatakan simbol dari politik Islam dan Amr ibn ‘Ash merupakan simbol Islam politik.

Baca juga : Monisme

Dalam lintasan sejarah dunia Islam, pergumulan antara politik Islam dan Islam politik sering terjadi, tidak terkecuali di Indonesia. Ada golongan yang lebih menekankan penting­nya politik Islam, sementara golongan lain menganggapnya tidak cukup, tetapi mesti harus dengan Islam politik.

Ketegangan setiap suksesi dalam dunia Islam hampir selalu terjadi. Ini mungkin antara lain disebabkan tidak adanya standar baku yang mengatur urusan suksesi. Fikih Siyasah (Fikih Politik) lebih banyak berbicara tentang etika politik, bukan sistem politik.

Baca juga : Panteisme

Tentu ada hikmahnya mengapa Al-Qur’an dan hadis tidak mengatur secara detail soal suksesi. Mungkin salah satu hikmahnya, biarkanlah urusan politik praktis itu dis­elesaikan sendiri oleh kearifan lokal setiap komunitas umat, sebagaimana juga yang terjadi dalam suksesi para Khulafa’ Al-Rasyidin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.