Dark/Light Mode

Moralitas Politik Dalam Islam (27)

Pelajaran Politik Di Dalam Shalat Berjamaah (1)

Jumat, 2 Desember 2022 06:20 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Mengapa shalat jamaah sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dengan perbandingan pahala 27 berbanding shalat sendiri-sendiri? Shalat yang dilakukan secara berjamaah yang di dalamnya berisi berbagai ketentuan yang harus dii­kuti oleh semua pihak dan segala unsur, tanpa membedakan jenis kelamin, umur, etnik, golongan, dan kewarganegaraan.

Yang datang lebih awal berhak mendapatkan shaf pertama, sungguhpun rakyat jelata. Sebaliknya siapapun yang datang terlambat, baginya shaf terakhir, sungguhpun ia seorang pejabat atau tokoh masyarakat.

Baca juga : Mengelola Fitnah (2)

Shalat jamaah memiliki sistem tersendiri. Shalat berja­maah harus dipimpin orang yang paling credible untuk men­jadi pemimpin (imam). Suaranya yang lembut menembus batin, hafalan ayat-ayatnya tidak diragukan, gerakannya terkesan santun, kepribadiannya penuh dengan muru’ah (santun), pakaiannya rapi dan bersih, dan tidak terkesan berlebih-lebihan.

Seorang imam mesti berwibawa dan harus diikuti semua pihak yang bermakmum di belakangnya. Para makmun tidak boleh mendahului imam. Makmum yang mendahului imam sangat dicerca oleh Rasulullah dalam berbagai hadisnya. Makmum yang mendahului imam dii­lustrasikan sebagai orang berkepala khimar.

Baca juga : Mengelola Fitnah (1)

Meskipun imam memiliki hak-hak prerogatif. Namun, tidak berarti ia bebas dari kesalahan dan kekeliruan. Ia juga tidak bebas dari kritikan dan koreksi dari makmum. Makmum diminta tidak boleh melakukan pembiaran terh­adap kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan imam. Imam wajib dikoreksi kalau melakukan kesalahan atau kekeliruan, misalnya mereduksi atau menambah rakaat shalat di luar dari ketentuan yang seharusnya.

Jika imam salah baca atau terlupa, maka makmum wajib membetulkannya. Itulah se­babnya orang-orang di belakang imam direkomendasikan orang yang memiliki kemampuan untuk mengingatkan, dan membetulkan, bahkan menggantikan imam kalau salah atau tidak bisa melanjutkan kepemimpinannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.