Dark/Light Mode

Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (35)

Pengalaman Amerika Serikat (1)

Selasa, 17 Januari 2023 06:16 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Semenjak itu, AS juga dibanjiri oleh orang-orang yang mendambakan kemerdekaan. Terpilihnya tokoh pejuang HAM, Abraham Lincoln dari Partai Republik membuat sebelas negara budak melepaskan diri dan mendirikan Konfederasi pada tahun 1861.

Budak-budak dari Afrika yang umumnya berkulit hitam ikut serta menikmati pembebasan itu. Dari sinilah nanti persentuhan antara Islam dan AS melalui warga Afro-Amerika. Warga Afrika yang sebelumnya sudah beragama Islam ikut serta bermigrasi mengikuti keluarga dan familinya yang sudah terlebih dahulu berada di AS.

Baca juga : Mencermati Isu Pribumisasi Islam

Meskipun warga kulit hitam Amerika Serikat (Black American) masih sering merasa termarginalkan, tetapi secara umum AS lebih memanusiawikan ketimbang bangsa-bangsa lain yang memperlakukan bekas budak.

Azas keadilan inilah yang menjadi kekuatan sejak awal AS. Hingga abad ke-20 terjadi ledakan jumlah wirausahawan di bagian Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran serta petani dari eropa dan Afrika. Jaringan transportasi dikembangkan dan industri pertambangan pun semakin maju maka AS semakin tak terbendung oleh negara-negara lain untuk menyainginya.

Baca juga : Membenahi Kurikulum

AS selalu bergerak untuk menyempurnakan sistem pemerintahannya, sehingga dalam tahun 1890-an terjadi gerakan keterbukaan, pemberantasan KKN, yang berbanding lurus dengan gerakan efisiensi dan efektifitas pembangunan secara menyeluruh.

Dalam tahun 1920-an terjadi perkembangan demokrasi yang semakin efektif di AS, termasuk pemberian hak-hak publik bagi kaum perempuan atau yang kita kenal sekarang dengan kesetaraan gender (gender equality). Tidak heran jika AS kemudian diserbu oleh orang-orang yang mencari kebebasan dan ketenangan hidup. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.