Dark/Light Mode

Tidak Ada Kejutan Di Puncak Peringatan Hari Bung Karno

Minggu, 25 Juni 2023 06:26 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka -
Prof. Tjipta Lesmana

Peringatan Puncak Hari Bung Karno tanggal 24 Juni 2023 memiliki arti khusus bagi kader-kader PDIP dan pencinta Bung Karno, salah satu Proklamator Republik Indonesia dan Pemimpin Besar rakyat Indonesia. PDIP pun merayakannya secara besar-besaran; tidak kurang 70.000 massa membanjiri Gelora Bung Karno pada Sabtu kemarin. GBK yang biasanya dipakai untuk perhelatan sepak bola bergengsi hari itu berubah jadi warna merah.

Baca juga : Koalisi Semakin Runcing

Peringatan Puncak Hari Bung Karno digelar pada saat Pemilu 2024 makin dekat, pada saat situasi politik semakin panas. Maka banyak kalangan, khususnya politisi dan akademisi berharap, ada kejutan-kejutan yang keluar dari Gelora Bung Kano. Harapan itu ternyata sia-sia belaka. Artinya, tidak ada kejutan sama sekali dari pidato 4 petinggi yang mewarnai peringatan: Puan Maharani, puteri Bu Mega yang juga Ketua DPR, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang juga calon presiden PDIP, Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputeri, dan Presiden Jokowi. Pidato ke-4 tokoh itu boleh dibilang hanya normatif sifatnya. Dari mulut Bu Mega, tidak pernyataan siapa yang mendampingi Ganjar sebagai calon wakil presiden.

Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo mengikuti jejak Presiden Joko Widodo membacakan 'Dedication of Life' Sukarno. Jokowi dulu juga membacakan 'Dedication of Life' Sukarno setahun menjelang Pemilu pada Rakernas di Convention Hall, Ancol, Jakarta, tanggal 6 September 2013. Para peserta acara langsung bersorak dan bertepuk tangan sambil menyebut-nyebut nama Jokowi. "Hidup Pak Jokowi," pekik kader PDIP Ketika itu.

Baca juga : Di Indonesia, Pupuk Pun Dipalsukan

Hari itu Ganjar membacakannya di acara Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta:

Saya adalah manusia biasa. Saya dus tidak sempurna. Sebagai manusia biasa saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.
Hanya kebahagianku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa. Itulah 'dedication of life' ku.
Jiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta menjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku.
Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa. Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasakan hidupku bahagia, dan manfaat.
Sukarno, 10-9-1966
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.