Dark/Light Mode

TNI Unjuk Gigi Hantam KKB

Jumat, 31 Maret 2023 06:38 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka -
Oleh: Prof. Dr. Tjipta Lesmana
Dosen Tamu Sesko Udara

Beberapa hari yang lalu, pasukan elite TNI melancarkan serangan bersenjata terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua. Tiga anggota mereka dikabarkan tewas.

Baca juga : Dilema Prabowo-Ganjar

Samar-samar kita dengar reaksi keras dari pihak KKB. Alasan yang dipakai bersifat klise: pelanggaran HAM berat. Memang, setiapkali pasukan keamanan kita diserang/disergap dan tewas oleh kelompok pemberontak, tidak ada suara mengenai pelanggaran HAM. Sebaliknya, jika pihak kita yang diserang dan tewas, mereka, termasuk negara asing, tidak pernah bicara tentang HAM. Kelompok LSM di dalam negeri juga tidak pernah angkat “bendera” HAM.

Pertikaian bersenjata antara kelompok pemberontak di Papua dan pasukan keamanan sudah berlangsung puluhan tahun. Pemerintah RI yakin, tujuan “perjuangan” mereka untuk menarik Papua dari NKRI dan membentuk negara sendiri yang merdeka.

Baca juga : Macet Di Jakarta Makin Edan

Pada 2015, saya berkesempatan mengikuti lokakarya, workshop tentang keamanan internasional di Hawai. Pesertanya sekitar 40 orang dari 35 negara. Dari Indonesia hanya saya sendiri yang dikirim. Salah satu peserta berasal dari Fiji.

Kami sempat berdiskusi tentang pergolakan di Papua. Fiji dan beberapa negara kecil di Kepulauan Pasifik Barat (west Pacific) selama ini cenderung pro mendukung kelompok Papua Merdeka. Suara mereka sering keras di forum-forum PBB.

Baca juga : Ambigu Melawan KKB

Satu saja pertanyaan saya kepada kawan peserta lokakarya itu: Apakah Pemerintah Anda mendukung Gerakan Papua Merdeka untuk merdeka, lepas dari Republik Indonesia?

Dia jawab tegas: Tidak, kami tetap mendukung NKRI. Yang kami perjuangkan selama ini adalah pelanggaran HAM yang sering dilakukan oleh pasukan Indonesia terhadap kelompok sipil di Papua yang berjuang untuk menuntut hak-hak sipil mereka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.