Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (33)

Politik Santun

Senin, 26 Juni 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedengarannya ­aneh jika kita menyebut istilah ‘Politik Santun’. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan umum di dalam masyarakat bahwa hampir di mana-mana politik itu seolah-olah berantitesa dengan kesantunan.

Justru itulah Islam hadir untuk merekomendasikan terwujudnya “zuhud politik” atau memeliharan kesantunan di dalam berpolitik, terutama di dalam berpolitik praktis.

Baca juga : Anti Kekerasan

Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi ­mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengo­lok-olok) dan jangan pula ­wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. (Q.S. Al-Hujrat/49:11)

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.

Baca juga : Politik Kemanusiaan

Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Hujrat/49:11)

Kedua ayat di atas mengesankan kekuatan kezuhudan politik di dalam Islam. Banyak daerah terlarang yang harus dihindari jika seseorang akan terjun di dalam dunia politik. Zuhud sesungguhnya berarti berpalingnya jiwa dari dari dunia tanpa beban.

Baca juga : Mengenal Konsep Sulthan

Zuhud berarti mengosongkan hati dari cinta kepada dunia dan semua keindahannya, serta mengisinya dengan cinta kepada Allahndan makrifah kepada-Nya. Zuhud politik bisa diartikan menghilangkan beban jiwa dan pikiran berbagai target politik dan mengisinya dengan kesadaran spiritual yang lebih mendalam.

Ini tidak berarti harus menjauhi dunia politik tetapi menghindarkan diri untuk terpukau kepada daya tarik politik sehingga tidak menyisahkan ruang dan energi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.