Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (32)

Anti Kekerasan

Minggu, 25 Juni 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Misi politik dalam Islam sesungguhnya juga ialah bagaimana mengeliminir kekerasan.

Atas nama apa pun, untuk dan kepada siapa pun, dan dengan tujuan apa pun, tidak ada tempatnya di dalam Islam.

Lihatlah kaedah-kaedah ushul Fikih yang merupakan intisari dari sejumlah ayat dan hadis, menolak terjadinya kekerasan dan dehumanisasi lainnya.

Harus diakui, kita masih sering melihat dan mendengar ada orang memaksakan kehen­dak atas nama agama.

Baca juga : Politik Kemanusiaan

Khusus dalam agama Islam, tidak bisa dibenarkan seseorang memaksakan kehendaknya terutama untuk mengajak orang lain beragama Islam.

Allah SWT dengan tegas mengatakan: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)/Q.S. al-Baqa­rah/2:256).

Urusan keyakinan dan kei­manan adalah urusan dan hak prerogatif Allah SWT, sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an:

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petun­juk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, (Q.S. Al-Qashash/28:56).

Baca juga : Mengenal Konsep Sulthan

Kita hanya berkewajiban menyampaikan kebenaran dan isi ajaran agama itu. Uru­san diterima atau ditolak, itu adalah urusan Allah SWT.

Di dalam melaksanakan dakwah pun kita harus meng­gunakan cara-cara bijaksana dan sama sekali tidak dibenarkan menggunakan cara-cara kekerasan, sebagaimana dite­gaskan dalam ayat:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hik­mah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al-Nahl/16:125).

Pengalaman Nabi Nuh As, yang berusaha memaksa anaknya untuk naik di atas perahu kebenaran yang diken­dalikannya.

Baca juga : Mengenal Konsep Khilafah

Namun Allah SWT menegur Nabi Nuh agar tidak memaksa orang walaupun itu anak kan­dungnya sendiri, sebagaimana dikatakan dalam ayat:

Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguh­nya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.