Dark/Light Mode

Pemilu 2024: Geopolitik Indonesia Dalam Keadaan Waspada

Rabu, 18 Oktober 2023 05:52 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

 Sebelumnya 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerbitkan PKPU nomor 19 Tahun 2023 tentang Pendaftaran Capres dan Cawapres untuk Pemilu 2024. Dalam PKPU ini, pendaftaran dibuka mulai 19 hingga 25 Oktober 2023. Jadi sekitar satu pekan lagi, Indonesia dan dunia internasional akan mengetahui siapa-siapa saja yang menjadi capres-cawapres dalam pesta demokrasi Pemilu 2024, dan hal ini akan memengaruhi dinamika geopolitik di kawasan Asia Tenggara dan di tingkat global.

Keputusan siapa yang akan menjadi capres-cawapres akan memiliki implikasi besar dalam konteks geopolitik regional, terutama dalam hal kerja sama ekonomi dan politik dengan negara-negara tetangga dan mitra internasional. Dalam konteks Pemilu 2024, pemahaman akan geopolitik Indonesia yang dalam keadaan waspada menjadi semakin penting, sejalan dengan prinsip-prinsip ideologi Pancasila.

Harus dipahami pula ada­kalanya pemilihan umum seringkali menjadi sasaran upaya pengaruh asing, termasuk upaya intervensi dalam proses pemilu. Pengaruh asing ini dapat berdampak negatif pada kedaulatan dan kebijakan luar negeri Indonesia. Bersamaan pula di mana seringkali menciptakan tan­tangan keamanan, termasuk potensi kerusuhan atau konflik terkait pemilihan.

Baca juga : Dinamika Pergeseran Geopolitik Ke Asia Timur

Kemudian juga hasil pemilu yang kontroversial atau diseng­ketakan dapat menciptakan ketidakpastian dalam geopolitik. Ketidakpastian ini bisa mempengaruhi hubungan dengan negara-negara lain dan kebijakan luar negeri. Semua itu dapat memengaruhi stabilitas geopolitik dan hubungan dengan negara-negara tetangga.

Sebagai negara kepulauan dengan lokasi strategis, Indonesia harus menghadapi sejumlah tantangan yang dapat berdampak pada stabilitas dan keamanan di kawasan, dan dalam kerangka Pancasila, menjaga persatuan dan keutuhan negara adalah prinsip utama. Pemimpin yang terpilih akan dihadapkan pada tugas penting untuk menjalankan diplomasi yang cerdas, menciptakan keamanan maritim yang kokoh, dan mempromosikan kolaborasi regional dalam semangat gotong royong dan persatuan, yang merupakan nilai-nilai Pancasila.

Upaya ini merupakan langkah kunci dalam menjaga kepen­tingan nasional, serta memperkuat peran penting negara ini dalam geopolitik global, sambil mengintegrasikan prinsip-­prinsip Pancasila dalam hubungan luar negeri. ­Dengan dinamika geopolitik yang terus berubah, kebijakan luar negeri yang bijak dan strategi yang efektif, yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, maka menjadi landasan yang vital untuk menghadapi tantangan-­tantangan kompleks ini dalam masa yang akan datang.

Baca juga : Implementasi ASOCA Menuju Pemilu Transparan

Dalam pandangan ideologi Pancasila, pemahaman akan ­tantangan dan peluang geopolitik sangat penting, karena ideo­logi ini menggarisbawahi prinsip-prinsip seperti kedaulatan, musyawarah, dan keadilan sosial. Pancasila, sebagai ideologi dasar dan falsafah negara Indonesia, memainkan peran penting dalam membimbing pendekatan geopolitik negara ini dalam menghadapi tantangan dan peluang di tingkat regional dan global.

Dari itu Pemilu 2024 menjadi momen penting dalam melihat bagaimana ideologi Pancasila, sebagai dasar negara dan falsafah Indonesia, berperan dalam membentuk pendekatan geopolitik negara ini dalam menghadapi tantangan dan peluang di tingkat regional dan global. Prinsip kedaulatan dan keadilan sosial yang terkandung dalam dua sila pertama Pancasila, menekankan pentingnya menjaga integritas wilayah dan sumber daya alam Indonesia.

Indonesia, sebagai negara ­demokratis, menghadapi sejumlah tantangan geopolitik yang kompleks dalam periode menjelang pemilihan umum. Geopolitik Indonesia dalam konteks pemilihan umum memiliki dampak yang signifikan pada arah kebijakan luar negeri dan hubungan internasional. Dalam konteks geopolitik, ini berarti Indonesia harus ­waspada.

Baca juga : Mewaspadai Serangan Siber Dalam Geopolitik

Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, adalah mantan Gubernur Lemhannas RI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.