Dark/Light Mode

Bhinneka Tunggal Ika: Semboyan Dunia Dalam Kerangka Ideologi Pancasila

Kamis, 21 September 2023 06:34 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Memang sudah sepantasnya tokoh kelas dunia semacam Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengakui bahwa semboyan Bhineka Tunggal Ika bisa menjadi pemersatu dan penjaga keberagaman di Kawasan Asia Tenggara bahkan dunia.

­“Bhinneka Tunggal Ika adalah kesa­tuan dalam keberagaman. Ini bukan hanya moto nasio­nal Indonesia. Ini adalah kunci ­untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi kita semua,” kata Guterres sebagaimana disiarkan pers, Kamis (7/9/2023).

Baca juga : Membaca Geopolitik dan Geostrategi Jakarta

Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya secara harfiah adalah “berbeda-beda namun tetap satu,” adalah moto nasional Indo­nesia yang menggambarkan nilai-nilai dasar yang dipegang oleh bangsa ini. Secara historis, moto ini muncul dalam puitika “Sutasoma” yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Lantas diadopsi sebagai moto nasional ketika Indonesia mer­deka dari penjajahan Belanda pada tahun 1945.

Dengan demikian pengakuan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa itu, menjadi semiotika yang jelas bahwa Bhinneka Tunggal Ika memiliki relevansi dan makna yang mendalam dalam konteks global, karena mencerminkan tekad untuk menjaga persatuan dalam keragaman. Tentu saja ini logis bisa dipakai menjadi dasar visi di banyak negara seluruh dunia untuk mengelola keragaman dalam masyarakat mereka.

Baca juga : Aktualisasi Peran Ideologi Pancasila Di Era Globalisasi

Kemudian dari sana hal per­tama yang harus digenggam adalah penerapan konsep ­Bhinneka Tunggal Ika –termasuk dalam kerangka ideologi Pancasila. Ini penting mengingat manfaat terhadap kebutuhan global dalam era yang semakin terinterkoneksi dan beragam. Di mana Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya to­leransi terhadap perbedaan agama, etnis, budaya, dan keyakinan.

Dalam pandangan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika memiliki signifikansi khusus yang mencerminkan nilai-nilai dasar yang dipegang oleh ideologi Pan­casila. Konsep Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan nilai persatuan dalam keragaman, yang juga merupakan prinsip Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) dan Sila Ketiga (Per­satuan Indonesia) dalam Pancasila. Ini adalah fondasi untuk mengakui dan menghargai keberagaman etnis, agama, dan budaya sebagai kekayaan nasio­nal, mengingatkan masyarakat Indonesia untuk bersatu sebagai satu bangsa meskipun berbeda-beda.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.