Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengabulkan permohonan uji materi Pasal 169 huruf q UU 7/2017 tentang Pemilu, yang menetapkan batas usia calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) paling rendah 40 tahun, memiliki implikasi geopolitik yang signifikan. Secara geopolitik, keputusan ini memengaruhi dinamika politik di Indonesia dan berpotensi memiliki dampak jangka panjang.
Keputusan ini juga bisa mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam geopolitik, kepemimpinan dan kestabilan politik di suatu negara dapat memengaruhi hubungan bilateral dan regional. Dengan adanya perubahan dalam persyaratan usia calon presiden dan wakil presiden, negara-negara mitra Indonesia banyak yang merespons bagaimana perubahan ini dapat mempengaruhi kerja sama dan kepentingan bersama. Dalam konteks geopolitik, hal tersebut dapat menciptakan pergeseran dalam dinamika diplomasi regional.
Baca juga : Dinamika Pergeseran Geopolitik Ke Asia Timur
Bersamaan pula bahwa perubahan dalam persyaratan usia ini dapat mempengaruhi citra Indonesia di mata dunia. Citra negara, dalam geopolitik, dapat memengaruhi dukungan internasional, investasi, dan hubungan perdagangan. Maka jelaslah bahwa keputusan ini akan memperkuat, atau melemahkan citra politik Indonesia, di mata negara-negara asing, tinggallah sejauh mana hubungan geopolitik memengaruhinya.
Soalnya perubahan dalam persyaratan usia calon presiden dan wakil presiden dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia pula. Kepemimpinan baru yang muncul sebagai hasil dari perubahan ini, dapat membawa perubahan dalam pendekatan dan prioritas kebijakan luar negeri Indonesia. Ini bisa berdampak pada isu-isu geopolitik, seperti hubungan dengan tetangga regional, partisipasi dalam organisasi internasional, dan posisi Indonesia dalam konflik-konflik regional.
Baca juga : Implementasi ASOCA Menuju Pemilu Transparan
Dengan demikian, keputusan MK ini, dalam konteks geopolitik, memiliki dampak yang luas pada dinamika politik, diplomasi, dan kebijakan luar negeri Indonesia. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian dan pergeseran dalam hubungan geopolitik di kawasan Asia Tenggara dan mungkin memerlukan perhatian dari aktor-aktor geopolitik global.
Tambahan pula kepemimpinan di Indonesia, hari-hari belakangan ini, gencar menjadi tema nasional sebagai bagian terselenggaranya Pemilu 2024. Hal ini memiliki dampak geopolitik yang signifikan mengingat posisi Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara. Sebagai pemain kunci di kawasan ini, hasil Pemilu 2024 dapat memengaruhi hubungan geopolitik Indonesia dengan negara-negara tetangga dan pemain global.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya