Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (90)

Mengambil Iktibar Dari Komunitas Semut

Kamis, 21 Desember 2023 05:58 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu komunitas serangga yang diungkap secara khusus ialah komunitas semut. Bahkan semut (al-naml) menjadi salah satu nama surah dalam Al-Qur’an, yaitu Q.S. al-Naml (27) dengan jumlah 93 ayat. Ayat yang secara spesifik menggambarkan aktifitas komunitas semut lebih khusus dapat dilihat dalam ayat 18-19 sebagai berikut:

“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”.

Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S. Al-Naml/27:18-19).

Baca juga : Masyarakat Hewan Juga Punya Nabi

Dalam ayat tersebut di atas  ada pelajaran penting dapat diambil yaitu antara komunitas dan Nabi Sulaiman saling memahami satu sama lain. Pimpinan komunitas semut, ada yang mengatakan Nabinya semut, menginstruksikan kepada teman-temannya agar segera mencari perlindungan agar tidak terinjak-injak oleh rombongan Nabi Sulaiman.

Sebaliknya Nabi Sulaiman juga memahami bahasa semut lalu ia menghindari komunitas semut tidak terinjak-injak.

Cerita Al-Qur’an ini menggambarkan betapa harmonisnya antara komunitas manusia dengan komunitas binatang, walau hanya serangga sekecil semut.

Baca juga : Teomorfisme Manusia (2)

Nabi Muhammad SAW juga pernah mencontohkan suatu pembelajaran penting, Ketika salah seorang sahabatnya melewati sebuah pagar kebun dan menginjak sarang semut, lalu orang itu marah lalu membakar sarang semut itu. Mengetahui kejadian ini maka Nabi Muhammad SAW memanggil dan memarahi sahabatnya yang membakar sarang semut itu dengan mengatakan: “Hanya Allah Swt yang berhak menghukum dan menyiksa makhluk dengan api”.

Seorang peneliti biologi dari Australia mengungkapkan bahwa yang menjadi pemimpin komunitas semut ialah jenis betina (ratu), bukan jantan. Jika ini benar berarti sejalan dengan redaksi yang digunakan Al-Qur’an bahwa yang memimpin komunitas semut yang disaksikan oleh Nabi Sulaiman ialah komunitas yang dipimpin oleh semut betina, karena dikatakan “qalat” dengan huruf ta al-ta’nits (feminin shape) yang menunjukkan jenis perempuan/betina.

Kisah ini juga mengingatkan kita dalam kisah laba-laba (Al-Ánkabut), yang ternyata yang membuat sarang laba-laba yang begitu simetris ialah betina, yang mempunyai zat pemintal di dalam perutnya. Pejantan tidak memiliki zat itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.