Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (81)

Menggagas Antropokosmisme

Selasa, 12 Desember 2023 06:20 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Humanisme sekuler telah melahirkan konsep antroposentrisme yang memuja manusia sebagai keberadaan yang paling mulia (the best existance). Faham ini menempatkan manusia seolah sebagai subyek tunggal di dalam kehidupan alam semesta, sementara alam ini hanya sebagai obyek semata. Bahkan dikesankan manusia seolah bukan bagian dari alam semesta tetapi memiliki kehidupannya sendiri sebagai subyek “penguasa” alam semesta. Padahal, agama dan kepercayaan manapun selalu menggambarkan manusia sebagai bagian dari alam semesta yang harus menjalani kehidupan harmonis dengan sesama alam semesta.

Baca juga : Berkenalan Dengan Penghuni Alam Lain

Memang diakui pula oleh kelompok agama dan kepercayaan bahwa manusia adalah ciptaan terbaik karena merupakan mikrokosmos, dalam arti keseluruhan alam semesta unsur-unsurnya terhimpun di dalam diri manusia. Manusia memiliki unsur benda padat, benda cair. Dan benda gas. Manusia juga memiliki unsur makhluk alam gaib, seperti malaikat yang bersumber dari cahaya (nur) dan manusia juga memiliki nurani. Jin atau setan bersumber dari api atau kobaran nafsu dan manusia juga memiliki nafsu amara. Hewan dan tumbuh-tumbuhan memiliki unsur biologis dan manusia juga sebagai makhluk biologis paling sempurna. Alam raya lainnya terdiri atas tanah atau mineral dan manusia juga memiliki bahkan bersumber dari tanah atau mineral.

Baca juga : Bagaimana Memakmurkan Alam?

Dengan demikian, konsep humanisme tidaklah sepantasnya melahirkan konsep antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai “panglima” alam semesta yang mempunyai kekuasaan penuh untuk menaklukkan alam semesta. Atas dasar antroposentrisme manusia seenak-enaknya menguasai dan mengeksploitasi alam semesta melampaui ambang batas daya dukungnya. Akibatnya, alam semesta mengalami disrupsi dan kerusakan fundamental. Akibatnya lebih lanjut, berdampak kepada disrupsi dalam kehidupan social. Banjir dan longsor di mana-mana sebagai akibat penggundulan hutan dan penggalian di mana-mana. Pemanasan global, perubahan cuaca yang tak menentu, dan pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat penggunaan bahan dan zat kimia yang tak terkendali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.