Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (85)

Alam Semesta: Antara Mitos, Logos, Dan Agama (1)

Sabtu, 16 Desember 2023 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Setidaknya ada tiga acara manusia memandang alam semesta. Pertama kalangan masyarakat primitif sering diasosiasikan sebagai kelompok masyarakat yang memitoskan alam semesta.

Pandangan mistis sering mengajak orang untuk menengok masa lampau, misalnya tentang asal usul alam semesta yang dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa alam. Bagaimana perilaku manusia bisa menyebabkan ala mini murka. Supaya alam tidak murka dan supaya lebih bersahabat dengan manusia, maka masyarakat tradisional memelihara upacara-upacara sakral agar alam semesta tetap respek dan loyal terhadap manusia.

Baca juga : Fenomena New Consciousness Di Baat (2)

Dalam masyarakat primitif selalu memelihara tradisi atau upacara-upacara tertentu yang mirip di lakukan oleh para ahli agama. Kita sering diingatkan melalui ¾ kisah-kisah Nabi di dalam Al-Qur’an. Bagaimana kekejaman dan anarkisme raja-raja terhadap masyarakatnya yang berujung pada penyiksaan secara massif dari Tuhan. Kita masih ingat umat Nabi Nuh yang keras kepala.

Hampir 1000 tahun berdakwah tetapi yang ikut masih bisa dihitung jari. Akhirnya Nabi Nuh mendoakan agar umatnya yang keras kepala itu didoakan binasa lalu semuanya binasa karena Thunawi atau yang dinaikkan ke dalam perahu Nabi Nuh. Nabi Shaleh yang umatnya terkenal korup dan akhirnya ditimpakan musibah berupa suara yang menggelegar dan pada saat bersamaan muncul pula virus yang memmatikan secara massif ketika itu.

Baca juga : Fenomena New Consciousness di Baat (1)

Fir’aun yang melampaui batas langsung ditenggelamkan di Laut Merah, anak buah Thalut dan Jalut yang tak taat terhadap atasan dan akhirnya banyak di antara mereka yang terserang virus linta yang mengakibatkan mulut mereka bonyok dan luka parah.

Umat Nabi Lut yang keras kepala, hanya ingin bergaul dengan teman-teman sesama jenis, lalu azab Tuhan menimpa mereka. Tanah yang di atas dibalik menjadi tanah yang paling rendah dan para penghuninya manti mendidih di perut bumi. Abrahah yang ambisius, ingin memindahkan Ka’bah ke Yaman dengan membawa sejumlah gajah dan unta menggaet massa Islam yang dibenar.

Baca juga : Antropokosmisme vs Antroposentrisme

Yang terjadi berikutnya ialah muncul gerombolan burung-burung pipit yang mematikan masyarakat yang ada di bawahnya. Banyak lagi dalam bentuk lain umat manusia melupakan Tuhannya lalu diberi pembalasan oleh Allah Swt yang maha Mengerikan. Tidak mustahil kejadian-keajidian di masa lampau terulang kembali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.