Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (88)

Teomorfisme Manusia (2)

Selasa, 19 Desember 2023 05:52 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Manusia tidak tepat disebut antropomorfisme karena potensi dan keunggulan yang dimilikinya luar biasa besarnya. Akan tetapi manusia juga tidak bisa diisebut sebagai makhluk antroposentris, karena meskipun ia memiliki keunggulan dan keutamaan tetapi manusia masih memilki kelemahan fundamental.

Manusia dikaruniai akal pikiran dan intelektualitas yang bertingkat-tingkat tetapi manusia memiliki kelemahan dasar sebagai pelupa (al-gafil).

Sayed Hussen Nasr menyebut manusia lebih tepat disebut sebagai makhluk teomorfis, suatu makhluk yang agung tetapi masih memiki kekurangan.

Baca juga : Teomorfisme Manusia (1)

Karena kekurangannya itu maka manusia membutuhkan Tuhan sebagai kekuatan ekstra untuk mengembalikan manusia dari kelemahannya sebagai makhluk pelupa (al-gafil) menjadi makhluk yang sadar (al-dzakir).

Manusia memiliki akal pikiran, jiwa, roh, dan keunggulan lainnya, namun tetap saja masih membutuhkan bantuan dan pertolongan Tuhan karena manusia masih memiliki kelemahan melekat. Kelemahan yang lmelekat pada dirinya sesungguhnya juga dapat diatasi dengan keunggulan melekat.

Manusia memerlukan petunjuk Tuhan dalam bentuk wahyu yang berfungsi sebagai informasi dan konfirmasi. Wahyu sebagai informasi untuk memberitahukan kepada manusia tentang sesuatu yang selama ini di luar jangkauan pemahamannya.

Baca juga : Alam Semesta: Antara Mitos, Logos, Dan Agama (2)

Wahyu sebagai konfirmasi untuk menguji kebenaran daya intelektualitas manusia, apakah sesuai dengan harapan-harapan idealnya atau belum. Kehadiran wahyu, dalam hal ini Al-Qur’an untuk menguji hasil penalaran manusia.

Tidak cukup dengan wahyu, Allah SWT juga mengutus utusan-utusannya berupa Nabi dan Rasul untuk membantu memahami wahyu dan kitab suci yang diturunkan kepada umat manusia.

Kehadiran wahyu, nabi, dan rasul diharapkan mampu memandu perjalanan hidup umat manusia secara komperhensif. Sehebat apapun manusia pasti belum mempu memecahkan seluruh misteri kehidupannya.

Baca juga : Alam Semesta: Antara Mitos, Logos, Dan Agama (1)

Dari sinilah Allah SWT menurunkan wahyu, nabi, dan rasul-Nya untuk melengkapi dan sekaligus untuk mendukung kapasitas manusia sebagai khalifah di bumi. Tanpa petunjuk dan pertolongan Tuhan tidak mungkin manusia mampu mencapai kesempurnaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.