Dark/Light Mode

Pengembangan SDM Melalui Revolusi Mental

Selasa, 26 Desember 2023 06:05 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Karakter bangsa merupakan entitas kompleks yang melibatkan nilai-nilai, budaya, bahasa, sejarah, dan identitas kolektif. Dalam konteks ini, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi instru­men vital dalam mewujudkan visi revolusi mental, yang ­menempatkan perubahan sikap dan pemikiran sebagai landasan utama bagi kemajuan Republik Indonesia.

Maka pandangan revolusi mental terhadap pembentukan karakter bangsa menekankan, bahwa pengembangan SDM ­bukan hanya tentang menciptakan profesional mahir secara teknis, tetapi juga tentang membentuk individu yang memiliki integri­tas, etika, dan pemahaman mendalam terhadap identitas kolektifnya. Jadi revolusi ­mental mengartikan perubahan ini sebagai langkah esensial untuk mendorong transformasi positif di seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga : Penguatan Karakter Generasi Muda Melalui Pendidikan Pancasila

Sehingga dalam konteks pengembangan SDM, nilai-nilai budaya menjadi dasar yang penting. Program pendidikan dan pelatihan perlu dirancang dengan mempertimbangkan warisan budaya sebagai landasan moral dan etika. Suatu bangsa yang memperkuat nilai-nilai budayanya melalui pengembangan SDM, tidak hanya menciptakan pekerja yang terampil, tetapi juga warga negara yang peka terhadap nilai-nilai yang membentuk jati dirinya.

Bahasa dan komunikasi, sebagai elemen penting karak­ter bangsa, menjadi fokus dalam revolusi mental. Pengem­bangan SDM harus memberikan penekanan pada penguasaan bahasa sebagai sarana untuk memperkuat kesatuan dan pemahaman bersama. Dalam visi revolusi mental, bahasa bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga panggung untuk membangun hubungan harmonis di antara berbagai lapisan masyarakat.

Baca juga : Etika Pemerintahan Melibatkan Nilai-nilai Pancasila

Sejarah dan tradisi, sebagai perekat karakter bangsa, diperkuat melalui pengem­bangan SDM yang menekankan pemahaman mendalam terhadap warisan budaya. Revolusi mental mendorong refleksi tentang bagaimana pemahaman yang mendalam terhadap sejarah dapat menjadi katalisator perubahan positif. Ini bukan hanya menghormati masa lalu, tetapi juga memahami bagaimana pelajaran dari sejarah membentuk masa depan yang lebih baik.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terintegrasi dengan revolusi mental melibatkan lebih dari sekadar keahlian teknis. Ini juga merupakan panggilan untuk mempromosikan sikap pro­aktif dan ­tanggung jawab sosial di ­antara individu-individu yang menga­lami proses ini. Mereka yang tumbuh melalui pengem­bangan SDM yang terfokus pada ­revolusi mental tidak hanya ­memandang kepentingan ­pribadi mereka, tetapi juga menyadari kontribusi yang dapat mereka berikan kepada masyarakat.

Baca juga : Kepemimpinan Geopolitik Indonesia Berbasis Pancasila

Pentingnya aspek proaktif dan tanggung jawab sosial ini adalah agar individu-individu tersebut dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga membentuk ling­kungan yang mendukung pertumbuhan positif di sekitarnya. Mereka diberdayakan untuk melampaui batas kepentingan pribadi dan melihat dampak yang lebih besar yang dapat ­mereka hasilkan dalam masyarakat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.