Dark/Light Mode

Dibutuhkan Stabilitas Politik Demi Kedamaian Pemilu 2024

Senin, 11 Desember 2023 06:29 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Dibutuhkan stabilitas politik sebagai pilar utama demi menjaga kedamaian dalam ­proses Pemilu 2024. Stabilitas politik menciptakan landasan yang kokoh untuk menjalan­kan pemilihan umum (pemilu) ­dengan damai dan terorganisir. Keamanan dan ketertiban yang terjaga akan memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik, tanpa ­terhambat oleh ancaman keamanan atau ketidakpastian politik.

Oleh karena itu, menjaga stabilitas politik menjadi kunci untuk memastikan pemilu berjalan lancar, adil, dan memberikan hasil yang mewakili suara rakyat. Maka seiring dengan perlunya stabilitas politik, penting untuk menggalakkan kampanye “Hentikan Hujat Menghujat” dalam menyongsong Pemilu 2024. Praktik hujat menghujat dapat merusak proses demokrasi dengan menciptakan polarisasi dan konflik di antara masyarakat.

Bersamaan pula hujat meng­hujat dapat memiliki dampak serius terhadap berbagai aspek dalam masyarakat. Antara lain dampaknya terasa dalam konteks sosial, di mana praktik tersebut dapat menciptakan ketegangan antarindividu dan kelompok. Hujatan dan serangan pribadi dapat merusak hubungan antarwarga negara, bahkan memecah belah solidaritas sosial.

Baca juga : Kampanye Damai Memilih Pemimpin Beretika

Kemudian dampak berikutnya dalah terhadap keberlanjutan demo­krasi dan proses politik. Hujat menghujat dapat mengaburkan substansi isu-isu politik yang seharusnya dibahas, menggeser perdebatan dari platform kebijakan menjadi arena saling serang pribadi. Ini berpotensi mengurangi partisipasi masyarakat dalam proses politik, karena mereka mungkin menjadi jenuh atau kecewa ­dengan tingkat retorika yang tinggi.

Dengan demikian pemimpin politik dan figur publik wajib memainkan peran penting dalam menciptakan budaya komunikasi yang lebih baik. Mereka dapat memainkan peran ini sebagai model dan menghindari praktik hujat menghujat, lalu membangun budaya komunikasi yang positif. Hal ini menjadi langkah penting memperkuat fondasi stabilitas sosial dan politik.

Oleh karena mengedepankan etika komunikasi dan menekan­kan pentingnya berfokus pada isu-isu substansial, membuat masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dialog konstruktif dan bertujuan untuk mencari solusi bersama. Dengan demikian, menghentikan hujat menghujat tidak hanya akan menciptakan atmosfer positif dalam pemilu 2024 tetapi juga memperkuat dasar demokrasi di dalamnya.

Baca juga : Mewaspadai Cyber Peretas Mengganggu Pemilu 2024

Maka hentikan hujat menghujat menjadi semakin krusial dalam konteks pemilu, di mana atmosfer politik sering kali diwarnai oleh retorika tajam dan kampanye yang saling menye­rang. Praktik hujat menghujat dalam konteks pemilu, dapat merusak proses demokrasi dan mempengaruhi opini publik secara negatif. Masyarakat seharusnya fokus pada substansi program dan kebijakan kandidat, ketimbang terjebak dalam ­serangan pribadi yang tidak relevan.

Dalam membangun pilihan politik, penting untuk mendorong diskusi yang bermutu dan adil. Fokus pada ide-ide, program, dan visi kandidat membantu pemilih membuat keputusan yang lebih informasional dan berbasis substansi. Hujatan dan serangan pribadi tidak hanya mengalihkan perhatian dari ­isu-isu penting, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat ­terhadap proses pemilu itu sendiri.

Filsuf moralitas seperti John Stuart Mill menekankan pen­ting­nya kebebasan berbicara dalam demokrasi, namun, ia juga memahami bahwa ke­bebasan tersebut harus di­imbangi ­dengan tanggung jawab moral. Da­lam konteks pemilu, kebebasan berbicara seharusnya diguna­kan untuk memajukan ide dan ­menyampaikan pan­dangan –­tanpa merendahkan lawan politik secara pribadi.

Baca juga : Pemilu 2024 Dalam Perspektif Geopolitik Indonesia

Selain itu masyarakat perlu menjadi penjaga etika dalam konteks pemilu –anatar lain dengan menolak dan tidak menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan. Jadi jelaslah ­bahwa hentikan hujat menghujat bukan hanya tanggung jawab politisi, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai pemilih dan anggota masyarakat dalam menjaga integritas proses demokrasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.