Dark/Light Mode

Firli Dan Rusaknya Pemberantasan Korupsi

Rabu, 27 Desember 2023 05:30 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Melalui operasi OTT – Ope­rasi Tangkap Tangan (oleh KPK) kita percaya makin banyak “rampok uang negara” yang akan jera dan takut. Maka, hasil OTT yang dilakukan KPK terhadap para koruptor kakap harus diapresiasi, jangan malah dikecilkan hatinya.

Memang dengan OTT saja, korupsi takkan begitu saja di­berantas.

Korupsi memang masalah yang kompleks. Minggu lalu ada seorang kepala daerah yang dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan, tapi dia keluar ruang sidang dengan wajah tersenyum. Aneh kan?

Baca juga : Melonjaknya Wabah Korupsi Di Indonesia

Banyak koruptor yang percaya dengan hukuman sekian tahun, di Pengadilan Tinggi bisa diringan­kan hukumannya, di Mahkamah Agung pun, bisa diturunkan lagi lewat upaya kasasi. Dari hukuman awal 7 tahun misalnya, akhirnya bisa tinggal 3 tahun, tapi uang yang dirampok misalnya Rp. 3 miliar, kenapa takut?

Di mana dosa Firli Bahuri sebagai Ketua KPK?

Sinyalemen berkeliaran ­bahwa Firli sering “menahan kasus”, misalnya kasus yang masuk tahap tersangka, tapi dibiarkan dulu, tidak langsung disidik secepatnya. Dalam tahap ini terjadi “negosiasi” untuk minta uang. Kasus ex Menteri Pertanian ­misalnya sudah diperiksa ­tanggal 24 Oktober 2023. SYL mengaku diperas oleh Firli. ­Tentu Firli membantah keras. Firli juga pernah satu atau dua kali “memeriksa” Gubernur Papua Barat dalam kasus korupsi yang menimpa dirinya. ­Alasannya, karena sang Gubernur sakit keras. Kasus ini juga bertele-tele sebelum akhir­nya selesai.

Baca juga : Hiruk-Pikuk Politik Yang Dahsyat

Kita enggak tahu seberapa tingkat kebenaran pemerasan yang dilakukan Ketua KPK terhadap para tersangka. Yang jelas, Firli Bahuri Ketua KPK paling kaya. Menurut LHKPN, sampai akhir kekuasannya, total kakayaan Firli mencapai Rp 22,86 miliar, jauh melampaui kekayaan para ketua KPK sebelumnya.

Tidak heran Index Persepsi Korupsi Indonesia selama 8 tahun terus anjlok dengan skor 34 pada 2023, dengan tingkat 110 dai 180 negara pada 16 Maret 2023. Negara dengan Tingkat korupsi yang terus melonjak apa bisa menjadi “5 kuat terbesar” di dunia pada 2045?

Ini tantangan terberat buat Presiden kita mendatang hasil Pemilu 2024.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.