Dark/Light Mode
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Teologi Lingkungan Hidup (99)
Belajar Dari Ekosistem Kucing Dan Anjing
![Nasaruddin Umar Nasaruddin Umar](https://rm.id/images/penulis/Nasaruddin-Umar.jpg)
Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Kucing dan anjing dua binatang yang sering akrab dan bersahabat dengan manusia. Dalam hadis shahih, sebagaimana dikutip di dalam kitab Riyadh al-Shalihin, dikisahkan ada seorang perempuan tua yang menhabiskan sisa umurnya dengan beribadah. Ibadah-ibadah sunat apalagi ibadah wajib dilaksanakan. Namun suatu ketika ia mengurung seekor kucing sampai mati lantaran jengkel kucing itu mencuri dan memakan lauknya. Rasulullah berkomentar perempuan itu penghuni neraka.
Dalam kesempatan lain, ada seorang pemuda yang segala macam kejahatan telah dilakukan. Karena begitu menjengkelkan maka masyarakat mengusirnya agar tidak lagi tinggal di kampung itu. Akhirnya sang pemuda hidup sebatangkara di luar perkampungan.
Baca juga : Belajar dari Ekosistem Lebah-Madu
Suatu ketika ia menyaksikan seekor anjing kehausan berusaha mencapai dasar telaga untuk mendapatkan air. Anjing itu menjulurkan lidahnya ke telaga tetapi tidak sampai juga kepada sumber air itu.
Akhirnya si pemuda tadi membuka sepatunya lalu menolong anjing itu dengan mengambilkan air dengan menggunakan sepatu itu, lalu ia menyaksikan anjing itu minum dengan lahapnya. Rasulullah berkomentar pemuda itu penghuni syurga.
Baca juga : Belajar dari Ekosistem Sapi
Kedua hadis di atas sarat dengan makna. Perempuan ahli ibadah ternyata tidak bisa menikmati hasil ibadahnya lantaran mengurung seekor kucing sampai mati. Pelajaran buat kita semua bahwa jangan lantaran ibadah formal yang banyak membuat kita lengah sampai menyebabkan salah seorang makhluk Tuhan mati karena keputusan kita. Mungkin tidak mesti harus menghukum kucing itu sampai mati.
Sedangkan pemuda tukang onar tadi terbetik keikhlasan sejati di dalam dirinya untuk menolong makhluk Tuhan yang sedang kehausan, sehingga ia berhak masuk ke dalam syurganya.
Baca juga : Belajar Dari Ekosistem Gajah
Pelajaran bagi kita bahwa sebesar apapun dosa yang kita miliki jika Tuhan akan mengampuni maka tidak ada kesulitas bagi-Nya. Keikhlasan sejati dapat menggugah Tuhan untuk memberikan pengampunan kepada pemuda itu sehingga layak baginya menikmati syurga-Nya.
Pelajaran lain dari kasus ini ialah meskipun itu binatang, apa lagi manusia, jika kita memberikan pertolongan pasti Tuhan akan menghargainya. Sebaliknya menyiksa seekor binatang, apalagi manusia, maka Tuhan berhak untuk murka dan mengirim orang itu ke neraka.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.