Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (99)

Belajar Dari Ekosistem Kucing Dan Anjing

Minggu, 31 Desember 2023 05:36 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kucing dan anjing dua bina­tang yang sering akrab dan bersahabat dengan manusia. Dalam hadis shahih, sebagai­mana dikutip di dalam kitab Riyadh ­al-Shalihin, dikisahkan ada seorang perempuan tua yang menhabiskan sisa umurnya dengan beriba­dah. Ibadah-ibadah sunat apalagi ibadah wajib dilaksanakan. Namun suatu ketika ia mengu­rung seekor kucing sampai mati lantaran jengkel kucing itu mencuri dan memakan lauknya. Rasulullah berkomentar perempuan itu penghuni neraka.

Dalam kesempatan lain, ada seorang pemuda yang se­gala ­macam kejahatan telah di­lakukan. Karena begitu menjengkelkan maka masyarakat mengu­sirnya agar tidak lagi tinggal di kampung itu. Akhirnya sang pemuda hidup sebatangkara di luar perkampungan.

Baca juga : Belajar dari Ekosistem Lebah-Madu

Suatu ketika ia menyaksikan seekor anjing ­kehausan ber­usaha mencapai dasar telaga untuk mendapatkan air. Anjing itu menjulurkan lidahnya ke telaga tetapi tidak sampai juga kepada sumber air itu.

Akhir­nya si pemuda tadi membuka sepatunya lalu menolong anjing itu dengan mengambilkan air dengan menggunakan sepatu itu, lalu ia menyaksikan anjing itu minum dengan lahapnya. Rasulullah berkomentar pemuda itu penghuni syurga.

Baca juga : Belajar dari Ekosistem Sapi

Kedua hadis di atas sarat dengan makna. Perempuan ahli ibadah ternyata tidak bisa menikmati hasil ibadahnya lantaran mengurung seekor kucing sampai mati. Pelajaran buat kita semua bahwa jangan lantaran ibadah formal yang banyak membuat kita lengah sampai menyebabkan salah seorang makhluk Tuhan mati karena keputusan kita. Mungkin tidak mesti harus menghukum kucing itu sampai mati.

Sedangkan pemuda tukang onar tadi terbetik keikhlasan sejati di dalam dirinya ­untuk menolong makhluk Tuhan yang sedang kehausan, sehingga ia berhak masuk ke dalam syurga­nya.

Baca juga : Belajar Dari Ekosistem Gajah

Pelajaran bagi kita bahwa sebesar apapun dosa yang kita miliki jika Tuhan akan mengam­puni maka tidak ada ­kesulitas bagi-Nya. Keikhlasan sejati dapat menggugah Tuhan ­untuk memberikan ­pengampunan ­kepada pemuda itu sehingga layak baginya menikmati ­syurga-Nya.

Pelajaran lain dari kasus ini ialah meskipun itu binatang, apa lagi manusia, jika kita memberikan pertolongan pasti Tuhan akan menghargainya. Sebaliknya menyiksa seekor binatang, apalagi manusia, maka Tuhan berhak untuk murka dan mengirim orang itu ke neraka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.